Di bawah kekuasaan keluarga Tokugawa, Jepang menutup
diri dari dunia luar selama lebih dari 200 tahun. Pada awal abad ke-19, Jepang
mulai menerima pengaruh luar.
Selama paruh pertama abad ke-17, penguasa Jepang
memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan dunia Barat. Mereka khawatir para
misionaris akan membawa pasukan Eropa untuk menginvasi Jepang. Itulah sebabnya
mereka melarang hampir semua orang asing memasuki Jepang dan melarang orang
Jepang meninggalkan negerinya. Akibatnya, dunia Barat tidak dapat mengapresiasi
keindahan seni Jepang pada periode ini sampai pertengahan-akhir abad ke-19.
Pada tahun 1853, Presiden Amerika Serikat ke-13, Millard Fillmore, mengirim
empat kapal perang di bawah komando Komodor Matthew Perry (1794-1858). Ini
adalah pelayaran bersejarah dari Amerika Serikat ke Jepang yang bertujuan
membuka hubungan dagang dengan Jepang.
Kapal perang Amerika Serikat menurunkan jangkar di
Teluk Tokyo. Ancaman kekuatan angkatan laut Amerika Serikat membantu membujuk
Jepang agar memulai kembali perdagangan dengan dunia Barat. Orang Jepang kagum
atas kapal perang Amerika Serikat dan mesin-mesin lain yang ditunjukkan Perry.
Setahun kemudian, kedua negara ini menandatangani Perjanjian Kanagawa, di mana
Jepang setuju membuka dua pelabuhannya, untuk berdagang dengan Amerika Serikat.
Tidak lama kemudian “perjanjian berat sebelah” Jepang
dengan Inggris, Belanda, dan Rusia ditandatangani. Tokugawa dikritik oleh para
lawan politiknya atas pendatanganan perjanjian itu dan juga atas banyak masalah
lain yang tidak bisa diselesaikan.
Restorasi Meiji
Masyarakat mulai bosan dengan isolasi yang diterapkan
keluarga Tokugawa dalam jangka waktu lama dan hampir total dari dunia luar.
Akhirnya pada tahun 1868, kekuasaan Tokugawa dijatuhkan dan Kaisar Mutsuhito
(Meiji) diangkat sebagai penguasa. Ketika mulai membuka diri terhadap dunia
Barat, bangsa Jepang pun mulai memodernisasi negerinya.
Kendati ingin tetap memelihara tradisi, bangsa Jepang
juga berusaha belajar dari negara industri di Barat. Mereka berubah dan
mengadaptasi sistem pemerintahan dan sekolah Barat. Kemajuan di bidang
pendidikan telah menjadikan Jepang sejak tahun 1914 menjadi salah satu penduduk
paling berpendidikan di dunia. Mereka juga mulai mengekspor mesin dan
menjalankan industri baru seperti pengolahan kapas. Banyak orang Jepang
mengadopsi gaya busana Eropa. Mereka belajar memainkan alat musik Eropa dan
berpakaian gaya Eropa. Pada saat yang sama, orang-orang asing berangsur belajar
menghargai kesuksesan kebudayaan Jepang.
Dengan kemajuan di bidang industri, bangsa Jepang
mulai melakukan ekspansi wlayah. Mereka mencoba mengambil alih Korea yang
memicu pecahnya perang dengan Cina pada tahun 1894. Jepang juga berperang
dengan Rusia menyangkut wilayah ini pada 1904 sampai 1905. Jepang akhirnya
menduduki Korea pada tahun 1910. Ini menjadikan Jepang sebagai negara paling
berkuasa di kawasan sekitarnya. Sejak tahun 1913, Jepang telah menjadi kekuatan
besar industri, negara pertama di Asia yang mencapai kemajuan besar.
0 komentar:
Post a Comment