Pada akhir abad ke-19, sementara mesin uap menaikkan
kesanggupan kecepatan maupun jarak yang ditempuh kendaraan baik di darat maupun
di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah sarana komunikasi langsung jarak
jauh. Adalah suatu kebutuhan yang penting untuk berkomunikasi secara jelas
dengan tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata, dalam pengertian
bahwa komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kereta api
kilat.
Pada tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805)
menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegraf optik, untuk menggambarkan
digunakannya sederet menara untuk mengirim sebuah pesan yang kasat mata oleh
satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara
berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam
waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari lari kuda tunggang
yang tercepat.
Semua sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang
kasat mata. Telegraf merupakan sebuah trobosan dalam komunikasi karena ini
memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak bertatap
muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana listrik bermula
pada awal abad ke-18. George Louis Lesage (1724-1803) di Swiss, tahun 1774,
mengembangkan sebuah mesin yang meneruskan sinyal-sinyal dengan sarana kabel
yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad. Sistemnya dilandaskan
pada tulisan-tulisan karya seorang pencipta berkebangsaan Skotlandia yang misterius,
yang dikenal hanya dengan nama “C.M”. Karya-karya tulis pencipta misterius ini
diterbitkan pada tahun 1753.
Setelah upaya Lesage, banyak upaya lain dikerahkan untuk
memperhalus bentuk telegraf. Upaya-upaya ini dijalankan oleh Chappe di Prancis,
Carl Friedrich Gauss (1777-1855) dan Wilhelm Eduard Weber (1804-1891) di Jerman
dan Alessandro Volta (1745-1827) di Italia. Berdasarkan uji coba yang dilakukan
oleh orang-orang tersebut, beberapa saluran
telegraf eksperimen dibuat.
Akan tetapi, sistem telegraf yang pertama kali dapat
digunakan dikembangkan oleh seorang pencipta berkebangsaan Amerika Serikat bernama
Samuel Finley B. Morse (1791-1872). Morse juga merancang Kode Morse, yang
terdiri atas serangkaian ketukan kunci yang membuat kontak listrik. Maka,
setiap huruf dalam abjad terdiri atas sejumlah ketukan pendek (titik titik)
yang digabungkan dengan kontak yang lebih panjang (garis minus), dan sistem ini
menjadi “bahasa” universal untuk telegraf.
Morse pertama kali memperlihatkan telegrafnya kepada
Presiden Martin Van Buren, 21 Pebruari 1838, dan menjelang tahun 1843, sebuah
saluran telegraf komersial dipasang antara Washington dan Baltimore. Dalam
waktu dua tahun, kebanyakan kota besar di Amerika dan Eropa dihubungkan dengan
telegraf, dan pada tahun 1850-an, Inggris dan Swedia dihubungkan dengan Eropa
daratan melalui sarana kabel bawah laut. Sementara itu, hubungan Eropa dengan
Amerika dilaksanakan dengan sarana kaberl bawah laut, yaitu antara Newfoundland
dan Irlandia. Dan, pada tahun 1858, Ratu Victoria mengirim sebuah pesan yang
terdiri atas 90 kata kepada Presiden James Buchanan.
Lahirnya komunikasi instan jarak jauh mengubah cara
pandang manusia mengenai waktu dan jarak secara mendasar. Setelah tahun 1838,
“ukuran” dunia yang terlihat mata menjadi semakin kecil tatkala orang mampu
mengirimkan informasi jarak jauh dengan cara yang lebih cepat daripada
sebelumnya.
0 komentar:
Post a Comment