Menurut
sejarah, Renaisans adalah sebuah periode yang berlangsung selama 25 sampai 50
tahun, dan tiba pada titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Masa ini
ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan
yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual Abad Pertengahan. Masa
Renaisans bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari Abad
Pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya
permikiran serta tradisi Abad Pertengahan.
Dilihat
dari definisinya, kata “renaisans” menyiratkan sebuah kebangunan atau
kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai Renaisans dipandang sebagai penemuan
kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap “klasik”) katika
keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun masa Renaisans banyak
orang membaca kesusastraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran
klasik, esensi yang sebenarnya dari Renaisans adalah lahirnya banyak
pembaharuan maupun penciptaan. Universitas tumbuh di seantero Eropa, dan
penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak. Johann Gutenberg (1400-1468)
mengembangkan mesin cetak yang mudah digunakan pada tahun 1450 dan industri
penerbitan pun lahir. Salah satu pengarang yang karyanya paling laris adalah
cendekiawan Belanda yang jenaka, Desiderius Erasmus (1466-1536) dari Rotterdam
yang gagasan-gagasan humanisme-nya dijadikan contoh pemikiran Renaisans yang
maju dan berwawasan luas.
Terlepas
dari media cetak, adalah menakjubkan bahwa Renaisans terjadi dengan begitu
cepat dan bahwa berlangsungnya secara menyeluruh di Eropa. Sebagai contoh,
banyak nama besar dalam sejarah seni lahir pada zaman Renaisans. Di Italia ada
Sandro Botticelli (1444-1510), Michaelangelo Buonarruti (1475-1564), Perugino (1446-1523), Raphael (1483-1520), Tiziano
Vecelli (1477-1526), dan Leonardo dan Vinci (1452-1519) yang sangat hebat.
Seniman-seniman ini berperan dalam membuat perubahan-perubahan secara mendasar
di bidang seni dengan cara mempelajari rincian dari bentuk alamiah dan
kesukaran interaksi antara cahaya dan bayangan terhadap bentuk tersebut.
Di
bagian utara dari Pegunungan Alpen, ada sederet nama seniman yang tidak kurang
mengesankan: Hieronymus Bosch (1450-1516), Lucas Cranach (1472-1553), Albrech
Durer (1471-1528), Hans Holbein (1465-1524), dan Hans Memling (1430-1495).
Renaisans tidak terbatas pada seni visual. Penggubah lagu keturunan
Belanda-Jerman bernama Josquin de Pres (1445-1521) menggubah Meserere mei, Deus, yang dinilai sebagai
contoh terbaik yang pertama untuk lagu pengiring lagu lain.
Semua
orang tersebut aktif secara serentak pada tahun 1492 ketika Christopher
Columbus (1451-1506) mengadakan pelayaran pertamanya yang hebat sekali, dan
Michaelangelo serta Durer masih hidup ketika ekspedisi laut yang dipimpin oleh
Ferdinand Magellan (1480?-1521) mengitari bumi. Mereka membuka jalan untuk
generasi-generasi seniman dan penggubah di masa depan.
Dilihat
dari segi ilmiah, sebuah generasi cendekiawan yang baru lahir semasa, atau
segera setelah, Renaisans. Dan, ini mengubah secara mendasar cara manusia
memandang dunia. Nicolas Kopernick (Copernicus) (1478-1543) menetapkan bahwa
bumi berputar mengelilingi matahari, bukan sebaliknya sebagaimana yang
dipercaya selama itu. Johann Kepler (1571-1642) menguraikan hukum gerak planet.
Ketika mempelajari langit dan segala isinya, Galileo Galilei (1546-1642)
menemukan banyak satelit Yupiter dan cincin Saturnus. William Gilbert
(1540-1603) menciptakan istilah listrik pada tahun 1600. Andreas Vesalius
(1514-1564) adalah orang pertama yang menggunakan teknik-teknik operasi modern.
Renaisans
merupakan tonggak sejarah kerena dengan tiba-tiba dan secara mendalam Renaisans
sanggup memengaruhi begitu banyak aspek dalam perjalanan sejarah seni maupun
budaya Barat.
0 komentar:
Post a Comment