Para pemukim berdatangan ke benua Amerika Utara
dalam jumlah besar. Orang-orang Eropa ini membentuk karakter kehidupan masa
depan di ”Dunia Baru”.
Orang Prancis dan Spanyol merupakan mayoritas
pemukim Eropa awal di Amerika utara. Namun tempat mereka diambil alih oleh
orang Inggris dan Jerman. Kebanyakan dari mereka adalah penganut Protestan yang
mengalami penindasan agama di Eropa. Dalam waktu 20 tahun setelah kedatangan
kaum Puritan pertama di Amerika, terdapat sekitar 20.000 orang Inggris yang
tinggal di Massachusetts. Koloni tersebut berkembang pesat, dengan Boston
sebagai ibukota. Beberapa di antara para pemukim ini kemudian berpindah ke
Rhode Island dan Connecticut.
Pada 1625, di mulut Sungai Hudson, New York berdiri
sebagai sebuah koloni Belanda. Ketika Inggris mengambil alih daerah ini pada
1664, orang Inggris, Jerman, dan berbagai bangsa lainnya bermukim di sana.
Tempat itu segera berkembang menjadi kota internasional yang dihuni oleh para
pedagang dan pengrajin. Pada 1681, untuk membayar utang, Raja Inggris
memberikan Pennsylvania bagi sekelompok orang Quaker yang dipimpin oleh William
Penn. Penn adalah seorang idealis dan religius yang mengidamkan suatu
“eksperimen suci”, yaitu masyarakat baru. Ia membantu kaum miskin Eropa untuk
bermukim di koloni itu. Banyak orang Inggris, Skotlandia, Irlandia, dan Jerman
berpindah ke sana dan memulai hidup baru.
Lebih ke selatan, Carolina dan Virginia berkembang
lebih pesat setelah Perang Saudara Inggris, ketika Raja Charles II memberikan
tanah di sana kepada para pendukung raja. Mereka mendirikan perkebunan
tembakau, kepas, beras, dan nila yang menguntungkan. Para pemukim mendatangkan
budak dari Afrika untuk mengerjakan perkebunan sejak tahun 1619. Dalam waktu
singkat, sebagian besar penduduk adalah para budak.
Para
Pemukim Perintis
Di bagian barat-daya, para perintis Spanyol-Meksiko
mendesak maju hingga ke New Mexico. Mereka mendirikan ibukota di Santa Fe pada
1609. Tempat ini merupakan sebuah koloni berbenteng, di mana terdapat pertambangan
dan pos dagang. Karena juga menguasai Florida, orang Spanyol dapat mengambil
alih seluruh Amerika Utara. Namun Spanyol kehilangan kekuasaan di lautan
sehingga kehilangan kesempatan. Orang Prancis telah bermukim di sekitar St.
Lawrence, Great Lakes, dan Mississippi. Sebagai pemukim, pedagang,
pemburu bulu hewan, dan perintis, jumlah mereka sangat kecil. Pada 1700,
terdapat 12 koloni Inggris di sepanjang pantai Atlantik, dengan penduduk
250.000 orang Inggris, dan hanya terdapat 20.000 orang Prancis, Jerman,
Belanda, Swedia, Lithuania, Bohemia, dan bangsa lain yang masing-masing
mendirikan tempat tinggal di berbagai wilayah. Amerika baru dibangun oleh orang
biasa yang suka bekerja keras, bukan pemerintahan yang berada jauh di Eropa.
Penduduk
Pribumi
Pada mulanya, penduduk pribumi dan pemukim Eropa
memperoleh keuntungan dan hidup bersama. Dalam beberapa kasus, mereka hidup
bersama dengan damai. Namun, datangnya semakin banyak pemukim membuat tanah
orang pribumi dirampas. Tindak kekejaman ini memicu ketidakpercayaan dan
perlawanan penduduk pribumi terhadap para pemukim. Konflik lokal meletus,
mengobarkan perang pada 1670-an. Para pemukim meraih kemenangan. Perlawanan
penduduk pribumi pun menurun. Beberapa kelompok orang pribumi diusir dari tanah
mereka. Saat pengambilalihan oleh bangsa Eropa semakin mapan, gelombang migrasi
secara bertahap mulai dilakukan.
0 komentar:
Post a Comment