Belanda adalah wilayah Protestan yang berkembang
pesat dengan masa depan yang menjanjikan, tetapi diperintah oleh Spanyol yang
Katolik. Orang Belanda ingin mengurus diri sendiri.
Setelah
keruntuhan kekuasaan Charlemagne pada abad ke-9, Belanda terdiri atas 17
provinsi (kini merupakan wilayah Belgia, Luksemburg, dan Belanda) yang terpecah
belah sebagai milik berbagai keluarga yang berkuasa. Pada abad ke-14 dan ke-15,
para duke dari Burgundi, Philip the Bald, dan John the Fearless, memperoleh Flanders (Belgia) dan Belanda. Daerah ini
tetap berada di tangan Burgundi hingga Charles V, pewaris takhta Burgundi dan
seorang anggota Dinasti Habsburg, menjadikannya sebagai milik Spanyol pada
tahun 1516. Tindakan ini tidak disukai oleh bangsa Belanda, yang sebagian besar
merupakan pengikut Protestan.
Perang
Kemerdekaan Belanda
Perjuangan untuk meraih kemerdekaan dimulai ketika
putra Charles V, Philip II, menjadi Raja Spanyol pada tahun 1556. Ia menentang
gerakan Protestan dan berusaha memegang kendali penuh. Ia mengirim Duke of Alba sebagai Gubernur Belanda
dengan perintah untuk menggunakan terror, jika diperlukan, guna menghancurkan
semua perlawanan. Duke of Alba
menghukum mati dua pemimpin gerakan kemerdekaan. Tindakan ini menimbulkan pemberontakan
Belanda yang dipimpin oleh William of
Orange. Semakin kejam tindakan Duke of Alba, perlawanan juga semakin
meningkat. Hukuman mati dilakukan di depan umum, kota-kota dijarah dan penduduk
dibantai. Orang Belanda melancarkan taktik gerilya, seperi membanjiri daerah
dataran rendah guna mencegah gerakan. Pada tahun 1576, pasukan Spanyol menjarah
Antwerp, salah satu pelabuhan terkaya di Eropa, dan mengakhiri kemakmuran
Antwerp.
Kelahiran
Belanda
Tahun-tahun Penting
|
|
1477
|
Belanda
menjadi bagian dari Habsburg
|
1516
|
Spanyol
mengambil alih Belanda
|
1568
|
Pemberontakan
Belanda dimulai
|
1576
|
Perjarahan
Antwerp, sebuah titik balik
|
1581
|
Provinsi-provinsi
Utara menyatakan kemerdekaan
|
1609
|
Gencatan
senjata, Belanda secara efektif memenangkan perang
|
1648
|
Kemerdekaan
Belanda diakui secara penuh
|
Banyak pedagang dan bankir pindah ke Amsterdam,
membangun kembali menjadi sebuah kota indah yang dilindungi oleh sejumlah
terusan dan angkatan laut yang semakin kuat. Mereka mengembangkan perdagangan,
industri modern, dan perbankan, serta menjadi salah satu pusat utama aliran
Protestan di Eropa. Spanyol menguasai kembali provinsi-provinsi Katolik di
selatan (Belgia). Namun pada tahun 1581, tujuh provinsi Protestan di utara
memerdekakan diri. Untungnya bagi mereka, Spanyol sedang sibuk berperang dengan
Prancis, Inggris, dan Ottoman sehingga tidak dapat menghentikan orang Belanda.
Perjuangan kemerdekaan ini merupakan sebuah perang
agama dan peperangan antara para burgher,
warga kota Belanda yang modern, melawan hierarki Kerajaan Spanyol yang
tradisional. Dipimpin oleh William of
Orange, orang Belanda memproklamirkan Republik Bersatu Belanda. Gencatan
senjata terlaksana pada tahun 1609. Spanyol mengakui kemerdekaan Belanda secara
resmi pada tahun 1648.
0 komentar:
Post a Comment