Pada masa ini, bangsa Eropa mulai mengambil alih
dunia. Pengaruh besar terjadi di Amerika. Para pemukim Inggris dan Prancis
menduduki pantai timur Amerika Utara, sementara para Conquistador (penakluk) Spanyol telah mengambil alih Amerika Tengah
dan Selatan. Berbagai pos perdagangan Eropa bertebaran di seluruh dunia. Hanya
Jepang yang menolaknya. Di Eropa, abad ini membentuk campuran antara
peperangan, revolusi, dan kehancuran yang tragis dengan pertumbuhan dan kemajuan
luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan kesenian.
Abad ke-17 merupakan masa para penguasa absolut. Di
Eropa, India, Cina, dan Jepang, kekuasaan berada di tangan para raja, kaisar,
shogun yang memerintah secara absolut. Kekecualian utama adalah Inggris, di
mana parlemen terpilih melakukan pemberontakan, menggulingkan, dan menghukum
mati raja mereka, Charles I. Kendati anaknya, Charles II, kemudian naik takhta,
ia hanya memiliki kekuasaan terbatas.
Pada masa ini, meski dilanda peperangan, Eropa
menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia. Sementara negara-negara India dan
Cina memperkaya Eropa dengan barang-barang, kesenian, dan pemikiran mereka.
Ribuan orang Eropa berpindah ke Amerika Utara untuk
mencari kehidupan yang lebih baik, atau berusaha dan menemukan komunitas di
mana mereka dapat beribadah sesuai keinginan, bebas dari campur tangan
pemerintah yang bersikap bermusuhan. Pada abad ke-17 juga memperlihatkan bentuk
perpindahan penduduk lainnya. Perdagangan budak yang mengerikan memisahkan
jutaan orang Afrika dari tanah asal mereka dan membawa mereka menyeberangi
Samudera Atlantik untuk berkerja di daerah perkebunan di Amerika.
Asia
Orang Manchu menyerang Cina dan mendirikan Dinasti
Qing, yang berlangsung hingga 1911. Namun, orang Eropa memaksa masuk untuk
berdagang. Orang Jepang menolaknya, Cina mengizinkan mereka untuk berdagang di
Kanton saja, sementara India dan Asia tenggara mengizinkan mereka datang. Pecah
peperangan untuk menguasai India dan Hindia Timur di antara sejumlah perusahaan
dagang Eropa yang saling berselisih. Di India, perselisihan antara kaum Hindu
dan Muslim menjadi semakin besar sementara Kerajaan Moghul melemah. Komoditas
dari Asia dicari oleh orang Eropa. Komoditas itu membawa kemakmuran dan
perubahan besar bagi negara terkait. Namun, di bagian Asia yang lebih
terpencil, penduduk belum berhadapan dengan orang Eropa.
Eropa
Selama Perang Tiga Puluh Tahun, banyak negara di
Eropa dihancurkan oleh para prajurit dan meriam, ketika para penguasa bertempur
memperebutkan kekuasaan. Persaingan antara kaum Katolik dan Protestan
menimbulkan banjir darah, sementara di Inggris terjadi perang saudara. Namun,
para penguasa juga menjadi kaya dan kuat, seraya menimbulkan kesengsaraan besar
pada abad itu. Mereke membangun istana dan perkebunan luas, serta menjadi
pelindung seni musik, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Di balik itu, masyarakat
Eropa mulai berubah. Orang berpindah ke kota-kota. Mereka membaca lebih banyak
buku dan bertukar pikiran tentang hal baru di jalan dan kedai kopi. Sikap
mereka dengan cepat berubah dibanding para penguasa. Keadaan ini menimbulkan
masalah. Pelabuhan, bank, dan gudang menjadi sibuk ketika perdagangan Eropa
mendunia.
Australia
Australia disebut sebagai “Terra Incognita” (artinya “tanah yang belum dikenal”). Selandia
Baru pertama kali didatangi oleh para pelaut Belanda pada abad ke-17. Namun,
kehidupan orang Aborogin, Maori, dan Polinesia tetap berlangsung tanpa
gangguan. Bagian dunia yang relatif terpencil ini masih belum terjamah oleh
orang Eropa maupun Asia.
Timur
Tengah
Kekaisaran Ottoman dan Dinasti Safavid Persia tetap
menguasai Timur Tengah, kendati keduanya kini telah melewati masa kejayaan.
Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran yang panjang dan lambat,
berangsur ditelan dari luar dan dalam. Orang Persia terus melakukan kontak
dengan India dan Asia, tetapi hanya sedikit berhubungan dengan orang Eropa.
Afrika
Afrika kehilangan banyak penduduk akibat perdagangan
budak, meski para raja di Afrika menjadi kaya karena kegiatan itu. Muncul
sejumlah bangsa dagang baru, seperti Asante dan Kongo. Para pemukim Eropa
berpindah ke Afrika Selatan. Perdagangan dengan Eropa meningkat, terutama di
Afrika barat.
Amerika
Utara
Koloni Eropa pertama di Amerika Utara didirikan di
Virginia dan Quebec, dan segera diikuti oleh daerah lainnya. Pada tahun 1700,
koloni-koloni awal di Amerika Utara sudah terbentuk dan mengundang lebih banyak
lagi pendatang. Pada mulanya, penduduk pribumi Amerika dengan hati-hati
menerima para pemukim. Namun, para pemukim segera menyerang mereka atau menjual
senjata kepada mereka agar saling memerangi. Awalnya, para pemukim hanya
memiliki pengaruh kecil. Namun, penduduk pribumi Amerika segera menyadari bahwa
mereka kehilangan tanah mereka. Terkadang mereka memberontak, walaupun usaha
ini lebih sering berakhir dengan kegagalan. Di sebelah barat, kehidupan
penduduk pribumi Amerika berlangsung seperti sebelumnya. Orang kulit putih
belum bergerak sampai ke wilayah ini.
Amerika
Selatan
Amerika Selatan pada saat itu telah dikuasai oleh
Spanyol dan Portugis. Perkebunan, pertambangan, dan kota semakin berkembang dan
banyak. Pemerintah colonial bertindak kejam, sementara para misionaris
meruntuhkan dan secara sengaja menghancurkan kebudayaan penduduk setempat.
Banyak penduduk pribumi merasa bahwa para dewa mereka telah meninggalkan mereka
dan menerima nasib dalam keadaan putus asa. Mereka tetap dipaksa bekerja bagi
para penyerbu, atau mengungsi ke tempat terpencil. Bagi orang Spanyol, ada
kekayaan tidak terbatas di hadapan mereka.
0 komentar:
Post a Comment