Setelah satu abad masa kejayaan, Spanyol mulai
mengalami kemunduran panjang karena tidak mau mengenali perubahan zaman dan
gagal beradaptasi.
Ketika Philip III menjadi Raja Spanyol pada tahun
1598, negerinya mengalami kebangkrutan. Perlengkapan tentara Spanyol sudah
ketinggalan zaman sementara pemerintahannya korup dan tidak cakap. Spanyol
mendapat keuntungan berkat kekayaan yang melimpah, termasuk emas dan perak yang
diambil dari Amerika. Namun, nilai logam mulia itu merosot karena Eropa
dibanjiri emas dan perak dari Spanyol.
Kesempatan untuk memperoleh kekayaan dengan mudah
telah merusak masyarakat Spanyol. Mereka mengabaikan cara bijaksana untuk
mendapat kekayaan, seperti mengembangkan dan memajukan perdagangan, pendidikan,
dan kerajinan. Namun, imperium Spanyol masih merupakan yang terbesar di dunia,
mencakup banyak wilayah di Amerika Tengah dan Amerika Latin, demikian pula
Filipina dan sejumlah pemikiman di Asia dan Afrika. Meski memerintah selama 23
tahun, Philip tidak tertarik dengan bidang pemerintahan sehingga Spanyol
diperintah oleh para menterinya. Menteri paling menonjol adalah Duke of
Lerma yang menggunakan jabatan untuk memperkaya diri. Kesalahannya yang
terbesar adalah mengusir kaum Morisco pada tahun 1606.
Orang Morisco adalah keturunan bangsa Moor Muslim
yang tetap tinggal di Spanyol dan telah masuk agama Kristen. Lerma curiga
mereka berkomplot menentang pemerintahan. Padahal orang Morisco adalah pekerja
keras dan terampil, sehingga Spanyol seharusnya tidak boleh kehilangan mereka.
Pada masa itu, Gereja Katolik Roma jauh lebih kuat
dibanding raja dan para menteri. Melalui Inkuisisi, lembaga itu mengawasi dan
mengontrol semua segi kehidupan orang Spanyol. Masalah keagamaan dipandang
lebih penting daripada masalah ekonomi. Akibatnya, bangsa ini menjadi miskin.
Runtuhnya
Dinasti Habsburg
Pada tahun 1621, Philip III digantikan oleh anaknya,
Philip IV. Pemerintahannya membawa bencana. Dukungan Spanyol terhadap kaum
Katolik dalam Perang Tiga Puluh Tahun dan perang melawan Prancis yang dipimpin
oleh Kardinal Richelieu terbukti menghabiskan banyak dana. Spanyol hanya
memperoleh sedikit keuntungan. Aliran kekayaan dari Amerika juga merosot. Di
dalam negeri, pemberontakan di Catalunia (Barcelona) membuat Spanyol semakin
terjerumus dalam utang. Pada Desember 1640, pemberontakan rakyat Portugal
mengakhiri persatuan Portugal dengan Spanyol. Akibatnya, Spanyol kehilangan
daerah koloni. Pertempuran terus berlangsung dan Spanyol tidak mengakui
kemerdekaan Portugal hingga tahun 1668.
Tahun-tahun Penting
|
|
1598
|
Spanyol
menderita kekalahan dari Prancis setelah ikut campur dalam urusan dalam
negeri Prancis
|
1598-1621
|
Philip
III menjadi Raja Spanyol
|
1606
|
Pengusiran
orang Morisco dari Spanyol
|
1621-1628
|
Belanda
menyatakan kemerdekaannya dari Spanyol
|
1621-1665
|
Philip
IV menjadi Raja Spanyol
|
1640
|
Portugis
dan imperiumnya memisahkan diri dari Spanyol
|
1648
|
Spanyol
akhirnya mengakui kemerdekaan Belanda
|
1665-1700
|
Carlos
II memerintah sebagai Raja Habsburg terkahir dari Spanyol
|
1701-1713
|
Perang
Suksesi Spanyol. Spanyol kehilangan banyak wilayah di Italia, Belgia, dan
Gibraltar.
|
1700-1746
|
Philip
V, raja Bourbon Spanyol pertama
|
Pada tahun 1665, Philip IV digantikan oleh anaknya
yang masih berusia empat tahun, Carlos II, Raja Habsburg terakhir Spanyol.
Ketika Carlos sudah tua, ia tidak memiliki pewaris. Ia digantikan oleh Philip dari
Anjou, cucu Louis IV dari Prancis.
Philip V memperkenalkan satu tatanan baru di
Spanyol. Namun, Spanyol bukan lagi sebuah kekuatan besar. Berkobar satu perang
Eropa untuk menetukan siapa yang seharusnya berkuasa di Spanyol, keluarga
Habsburg atau Bourbon. Hasilnya, pada tahun 1713, Spanyol kehilangan wilayah di
Italia, Gibraltan, dan Belgia. Spanyol berpindah dari tangan keluarga Habsburg
ke keluarga Bourbon.
Kemunduran
Spanyol
Spanyol mengalami satu abad kecermelangan dan
kemakmuran, serta satu abad kemunduran. Spanyol tidak dapat memahami tatanan
baru di Eropa utara, dengan perkembangan ekonomi pesat yang didominasi kaum
Protestan. Tatanan Katolik di Spanyol gagal melakukan pembaharuan. Kemapanan
itu terus berusaha mempertahankan kekuasaan di tangan para bangsawan, uskup,
dan raja. Akibatnya, Spanyol gagal berkembang setelah pertumbuhan yang
spektakuler sekitar tahun 1492. Sejak tahun 1700, negara-negara Eropa lainnya
telah melangkah lebih maju, sementara Spanyol mengalami kemandekan.
0 komentar:
Post a Comment