Imperium Belanda didirikan untuk perdagangan dunia.
Pada abad ke-17, armada dagang raksasa memungkinkan mereka menjadi bangsa
pedagang yang kuat.
Pada akhir abad ke-16, pelabuhan Amsterdam adalah
pelabuhan tersibuk di Eropa, dengan gudang, bank, gedung perdagangan, dan
armada kapal yang besar. Amsterdam merupakan pusat perbankan Eropa pada abad
ke-17. Sebuah bank didirikan di sana pada 1609 untuk menyimpan dan meminjamkan
uang guna mendanai perdagangan. Marah karena diusir dari Amerika Selatan oleh
Spanyol dan Portugis, orang Belanda pergi ke Timur Jauh. Mereka mendidirikan
Perusahaan Dagang Hindia Timur bagi para pedagangannya dan mengusir perdagangan
di Kepulauan Rempah-rempah atau Kepulauan Maluku. Mereka merebut Jawa dan
Maluku dari tangan Portugis.
Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie, VOC)
mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di Pulau Jawa pada tahun
1619. Mereka menyebut imperium mereka di Asia tenggara dengan sebutan Hindia Belanda
(sekarang adalah wilayah Indonesia). VOC memiliki tentara dan armada laut yang
kuat untuk menghalau orang Inggris dan Portugis keluar dari Hindia Belanda dan
merebut Ceylon, pelabuhan Malaka, dan beberapa pelabuhan lainnya di India.
Bahkan, perusahaan ini membangun sebuah pos dagang di Jepang, satu-satunya
kelompok Eropa yang diizinkan untuk melakukan hal itu.
Pada tahun 1652, Belanda menduduki Tanjung Harapan
di ujung selatan Afrika sebagai titik tengah perjalanan panjang dari Hindia
Belanda ke negeri Belanda. Dari sana, kapal-kapal Belanda mengambil jalur
terpendek menuju Hindia Belanda, langsung menyeberangi Samudera Hindia.
Perluasan
dan Penyusutan Imperium
Armada dagang besar Belanda juga sibuk di tempat
lain. Pada tahun 1621, Perusahaan Dagang Hindia Barat Belanda didirikan di
seberang Samudera Atlantik. Pada tahun 1623, 800 kapal Belanda berkeliaran di
Karibia. Mereka berdagang gula, tembakau, kulit hewan, dan budak. Perusahaan
ini juga mendirikan koloni di Guyana, merebut Curacao dan pernah menguasai
bagian timur-laut Brazil.
Di Amerika Utara, perusahaan ini mendirikan koloni
Nieuw Amsterdam di sepanjang Sungai Hudson pada 1624. Dari sana, mereka
mengekspor bulu hewan, kayu, dan barang lainnya yang dibeli dari penduduk
pribumi Amerika.
Akhirnya, Belanda kalah dalam mempertahankan
dominasi bahari mereka dari Inggris. Imperium mereka pun terkena dampaknya.
Mereka kehilangan Ceylon, Malaka, dan Tanjung Harapan, yang diambil alih oleh
Inggris. Yang tersisa hanya Kepulauan Hindia Belanda yang kelak menjadi
Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment