Setelah kemerdekaan, negara baru Amerika Serikat mulai
berkembang pesat. Para imigran yang baru tiba menyebar ke barat, mendesak
penduduk pribumi Amerika dari tanah mereka.
Pada awal abad ke-19, Amerika Serikat masih kecil dan
sangat terpengaruh oleh politik Eropa. Selama Perang Napoleon, Inggris
menguasai lautan dan menutup sebagian besar jalur laut antara Amerika Serikat
dengan kawasan Eropa yang dikuasai oleh Napoleon Bonaparte. Ini membantu
Amerika Serikat karena Napoleon tidak dapat melindungi Louisiana, daerah
jajahan Prancis yang terletak di barat Amerika Serikat sampai Sungai
Mississippi. Karena Prancis menguasai perdagangan di Sungai Mississippi, orang
Amerika mengadakan pembicaraan dengan mereka. Napoleon memutuskan menjual
Louisiana seharga 15 juta dolar. Pembelian Louisiana menggandakan wilayah
Amerika Serikat.
Perang 1812
Blokade Inggris atas Eropa juga membawa bencana bagi
perdagangan Amerika. Pada 1812, Amerika Serikat menyatakan perang atas Inggris.
Orang Amerika berusaha menyerbu Kanada, tetapi tanpa hasil. Mereka meraih
beberapa kemenangan di laut di Great Lakes, sementara Inggris membakar habis
Washington DC, ibukota Amerika Serikat yang baru. Kedua belah pihak hanya
meraih sedikit kemajuan. Lelah berperang, akhirnya pada 1814, mereka
menandatangani perjanjian yang mengembalikan semua wilayah taklukkan. Blokade
Inggris dicabut, Perang Napoleon berakhir, dan Amerika Serikat dapat memulihkan
perdagangan dan perekonomiannya.
Para Pendatang dan Pemukim
Para pemukim membanjiri Amerika Serikat setelah
kemerdekaannya pada tahun 1776. Mereka berasal dari seluruh Eropa, mencari
kehidupan baru di “tanah kebebasan”. Penduduk Amerika berjumlah sekitar 4 juta
pada 1803, tetapi telah mencapai 31 juta pada 1816. Para pendatang pertama
bermukim di negara-negara bagian timur-laut. Namun ketika jumlahnya meningkat,
mereka berpindah lebih ke selatan dan barat.
Amerika Serikat mirip sebuah imperium baru, memiliki
wilayah luas dan kaya sumber daya alam. Tiba-tiba “negeri terbelakang” bekas
koloni timur ini menjadi “perbatasan baru”. Pada 1820, “perbatasan” ini menyeberangi
Sungai Mississippi. Bagi penduduk pribumi, perluasan Amerika Serikat berarti
penderitaan, sementara kemakmuran dan kebebasan para pemukim berarti kemiskinan
dan pembatasan.
Jalur Air Mata
Pada 1787, penduduk pribumi Amerika dijanjikan bahwa
tanah tradisional mereka hanya akan ditempati orang kulit putih jika diizinkan.
Empat tahun kemudian, Presiden George Washington (1732-1799) mengubah janji
ini, dan daerah demi daerah, suku-suku setempat terpaksa meninggalkan rumah
mereka.
Tahun-tahun Penting
|
|
1783
|
Penarikan Inggris dari 13 koloni
|
1803
|
Pembelian Louisiana dari Prancis
|
1806
|
Penjelajahan Lewis dan Clark mencapai Pasifik
|
1812-1814
|
Perang 1812 melawan Inggris
|
1819
|
Spanyol menyerahkan Florida kepada Amerika Serikat
|
1820
|
“Perbatasan” pemukim mencapai Sungai Mississippi
|
1830
|
Hukum Penyingkiran Indian mengizinkan pengusiran mereka secara resmi
|
1830
|
Kepala Suku Elang Hitam memimpin perang melawan para pemukim
|
1838-1839
|
“Jalur Air Mata”, Cherokee ke Oklahoma
|
1845
|
Amerika Serikat menduduki Texas
|
Bangsa Delaware dipaksa pindah pada 1760-an. Pada
1830-an, orang Seminole diusir dari Florida, sementara 50.000 orang Cherokee
diusir dari Georgia. Sekitar 400.000 orang pribumi Amerika dipaksa pindah ke
barat. Banyak di antaranya mati di “Jalur Air Mata”. Pembelian Louisiana pada
1803 memperbesar wilayah Amerika Serikat. Para prajurit dan penduduk sipil
mulai membanjiri Mississippi. Banyak penduduk pribumi Amerika dipaksa bermukim
di Oklahoma. Mereka tidak diterima lagi di sebelah timur Mississippi pada tahun
1820. Sekalipun Oklahoma secara resmi menadi Wilayah Indian pada 1830-an, luas
wilayahnya berangsur menciut sejak 1854.
Berbagai jalur perpindahan baru dibuka, seperti Jalur
Chumberland dari Baltimore ke St. Louis. Meriwether Lewis (1774-1809)
ditugaskan oleh Presiden Thomas Jefferson (1743-1826) untuk menjelajahi barat.
William Clark (1770-1838) berkelana bersama Lewis, mencapai kawasan pantai
barat Oregon pada 1805 dan kembali untuk melaporkan penemuan mereka pada tahun
berikutnya. Lewis dan Clark pergi ke barat menuju Pasifik, membuka tanah baru
bagi para pemukim. Tentara membangun benteng untuk melindungi mereka, dan
pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mendukung klaim tanah mereka.
Dorongan besar untuk pergi ke barat mulai terbentuk, dipicu oleh para imigran,
kepentingan bisnis, dan kebijakan pemerintah.
Perekonomian Amerika Serikat berkembang. Kondisi ini
menguntungkan kota-kota yang tumbuh di bagian timur, tempat industri dan dunia
usaha berada. Bagian timur menjadi tulang punggung Amerika Serikat, sementara
wilayah barat merupakan wilayah imperium. Sebuah negara baru dapat bergabung
dengan Federasi apabila memiliki jumlah penduduk sebanyak 60.000 jiwa. Pada
1821, terdapat 23 negara bagian di dalam Federasi itu.
0 komentar:
Post a Comment