Sunday, December 8, 2013

Sejarah Berdirinya Italia

Negara Italia lahir berkat bantuan seorang aristokrat, Count Camillo Cavour, dan seorang berpikiran kerakyatan, Giuseppe Garibaldi.
Pada awal abad ke-19, Italia terdiri atas sejumlah negara kecil. Di luar Kerajaan Piedmont Sardinia dan Roma yang diperintah oleh Paus, negara-negara kecil ini diperintah oleh negara-negara asing. Pada 1830-an, gerakan kemerdekaan yang dikenal sebagai Risorgimento (kebangkitan) mulai tumbuh. Pada 1848, revolusi menentang kekuasaan asing pecah di berbagai kota atau negara kecil di Italia, tapi dapat cepat dipadamkan. Pada 1849, Victor Emmanuel II (1820-1878) menjadi Raja Piedmont Sardinia, negara di wilayah utara dengan ibukota Turin. Ia adalah orang yang populer, mungkin karena kerap membatasi kekuasaan rohaniwan yang kurang dihargai di utara dibanding di selatan.
Politisi Berbakat
Count Camillo Cavour (1810-1861), seorang aristokrat Italia yang berpandangan liberal, diangkat menjadi perdana menteri di Kerajaan Piedmont Sardinia pada 1852. Ia beraliansi dengan Prancis pada 1858, dan bersama-sama mengalahkan Austria pada 1859. Austria menyerahkan Lombardy kepada Prancis yang kemudian menyerahkannya ke Piedmont Sardinia untuk ditukar dengan Savoy dan Nice. Sebagian besar wilayah Italia utara lalu bergabung dengan Piedmont Sardinia.
Pada 1860, pemberontakan pecah di Italia bagian selatan, yang pada masa itu merupakan bagian dari Kerajaan Dua Sisilia. Giuseppe Garibaldi (1807-1882) memimpin pemberontakan itu dan berhasil menguasai kerajaan. Pasukannya dikenal sebagai Redshirt (kaus merah) sesuai dengan warna seragam yang mereka gunakan. Mereka setia kepada pemimpin mereka yang patriotis dan romantis. Redshirt hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk menaklukkan seluruh kerajaan itu.
Cavour sangat khawatir Garibaldi dan pasukannya yang tampak sulit dihentikan akan menyerang Roma, yang selanjutnya dapat membuat Austria atau Prancis bergerak membantu Paus. Cavour kemudian menginvasi Negara Kepausan (tapi bukan Roma) dan mengarahkan pasukannya ke selatan. Pasukan Garibaldi telah menguasai Naples (Napoli), sementara Cavour dengan hati-hati mengitari Roma dan akhirnya bertemu dengan Garibaldi.
Perjanjian dan Penyatuan Italia
Count Camillo Cavour membentuk kesepakatan rinci dengan Garibaldi dan pasukan Redshirt-nya yang memungkinkan kerajaan Italia bagian utara mengambil alih Sisilia, Naples, dan Negara Kepausan. Pada Pebruari 1861, Parlemen Nasional pertama dibentuk di Turin. Sebulan kemudian, Victor Emmanuel II diangkat menjadi raja seluruh Italia. Sementara Garibaldi mundur dari panggung sejarah.
Dua kerajaan kecil tidak termasuk dalam kerajaan ini. Venesia masih menjadi bagian Kekaisaran Austria, dan Roma diperintah oleh Paus tetapi dikuasai oleh Prancis. Venesia akhirnya diserahkan kepada Italia setelah Austria kalah dalam Perang Austria-Prusia (1866). Di Roma, Paus Pius IX tidak bersedia berada di bawah kekuasaan kerajaan utara. Perang Prusia-Prancis (1870) memaksa Prancis menarik pasukannya dari Roma untuk tugas lain, dan segera saja pasukan Italia mengambil alih Roma. Roma kemudian menjadi ibukota Italia. Paus Pius tidak mau bernegosiasi dan menganggap dirinya sebagi tawanan di Vatikan sampai wafatnya pada 1878. Penduduk Roma menginginkan penyatuan sehingga dewan pemerintahan Piedmont Sardinia memerintah seluruh negara yang bersatu sepenuhnya.

0 komentar:

Post a Comment