kelahiran Yesus dari Nazaret, banyak tumbuh aliran
agama dan sekte di Kekaisaran Romawi. Dalam waktu 400 tahun, agama Kristen
menjadi agama dominan.
Bangsa Yahudi percaya bahwa Mesias (juru selamat)
akan lahir untuk memimpin mereka. Pada saat Yesus dari Nazaret lahir, Yudea
sedang menderita akibat penjajahan Romawi. Sekitar tahun 27 M, pada usia 30
tahun, Yesus mulai mengajar. Dikisahkan bahwa ia banyak membuat mukjizat,
seperti menyembuhkan. Para penguasa Yahudi menuduhnya menodai agama, kamudian
diadili ia oleh Gubernur Romawi, Pontius Pilatus. Ia disalibkan, tapi
pengikutnya menyatakan mereka bertemu Yesus setelah kematian-Nya.
Kelahiran
Gereja
‘Kebangkitan’
Yesus merupakan dasar agama baru ini, terpisah dari tradisi Yahudi kuno dan
didirikan oleh para murid terdekat Yesus, yaitu para rasul. Agama ini perlahan
menyebar di antara orang Yahudi di pengasingan dan orang non-Yahudi di seluruh
Kekaisaran Romawi. Para pengikut pertama, khususnya Paulus, mengajarkan bahwa agama
Kristen terbuka bagi siapa pun yang memilih untuk dibaptis. Pada 300 M, agama
ini telah penyebar ke Mesir, Aksum, Suriah, Armenia, Anatolia, Yunani, Roma,
Perancis, bahkan hingga Inggris dan India.
Orang Kristen menganut agama dengan diam-diam karena
penguasa Romawi kerap menindas mereka. Akibatnya, banyak orang Kristen yang
menyembunyikan diri. Banyak juga di antara mereka tewas mengenaskan karena
dilempar ke kawanan hewan buas di arena. Di Mesir, sekelompok orang Kristen
menarik diri ke gurun pasir untuk hidup sebagai pertapa. Mereka adalah biarawan
Kristen pertama.
Agama
Negara
Penindasan terhadap agama Kristen di Kekaisaran
Romawi dihentikan setelah Kaisar Konstantinus mengakui agama Kristen pada tahun
313 M. Kemudian, Kristen menjadi agama resmi kekaisaran. Konstantinus
mengadakan konsili pertama para uskup, mendesak untuk mengatasi perbedaan di
antara mereka, serta menyusun sebuah doktrin Pengakuan Iman Nicea. Secara
politis, ia memandang gereja sebagai cara untuk memberikan napas baru bagi
kekaisaran yang mulai goyah. Langkah Konstantinus menetapkan agama Kristen
sebagai agama resmi memberikan pengaruh besar bagi Eropa dan, akhirnya sebagain
besar dunia. Ini juga berarti bahwa beberapa ajaran lain dianggap sebagai
‘bidaah’ yang melanggar hukum. Akibatnya, banyak aspek dalam kepercayaan ini
yang menghilang. Kebijakan ini juga menyebabkan kematian atau pengasingan
mereka yang tidak sepaham dengan doktrin yang diterapkan. Gereja-gereja Gnostik
(Mesir), Celtik, dan Nestorian merupakan contoh beberapa aliran Kristen yang
akhirnya binasa, kendati orang Nestorian berkelana ke Persia hingga Cina untuk
menghindari hal ini.
0 komentar:
Post a Comment