Amerika
Utara adalah kawasan yang dihuni banyak suku bangsa, dengan tradisi, cara
hidup, dan kebudayaannya masing-masing. Kedatangan bangsa Eropa membawa bencana
bagi mereka.
Ketika
orang Eropa pertama tiba di Amerika pada abad ke-16, sudah ada jutaan penduduk
pribumi Amerika yang meliputi ratusan suku dan banyak bangsa. Mereka tidak
percaya bahwa mereka memiliki tanah. Mereka menganggap bahwa tanah milik
bersama bagi semua suku. Setiap suku memiliki adat istiadat, bahasa, dan cara
hidup sendiri, sesuai dengan tempat tinggal mereka. Sebagai contoh, di Great Plains, di mana terdapat hewan
liar seperti bison dalam jumlah besar, suku Cheyenne dan Pawnee hidup sebagai
kelompok pengembara, berburu, dan menjerat hewan. Para pemburu di Great Plains terkadang menyamarkan diri
dengan kulit hewan ketika mencari buruan. Hewan yang ditangkap menghasilkan
daging serta kulit sebagai bahan pakaian dan tempat tinggal. Suku-suku yang
hidup di daerah pantai atau danau membuat kano dari kayu dan menangkap ikan.
Suku lainnya di kawasan hutan menjadi petani dan menernakkan hewan peliharaan
serta berburu dan menangkap ikan.
Di
bagian barat-daya, penduduk hidup di desa-desa yang disebut pueblo. Mereka menanam jagung, labu, dan
buncis. Mereka membangun bendungan untuk mengairi lahan yang kering. Mereka
memiliki jalan, masyarakat kompleks, dan tradisi keagamaan yang kuat. Mereka
berdagang dengan bangsa Aztek dan penduduk pribumi lainnya.
Di
sepanjang Sungai Mississippi, berkembang satu peradaban kota yang telah maju,
meski kemudian merosot sejak tahun 1450. Penduduk Mississippi memasok perkakas,
pakaian, barang berharga, dan barang lain yang dibawa dari daerah yang jauh
bagi penduduk pribumi Amerika.
Penduduk
di pantai timur hidup dengan menanam jagung, buncis, dan tembakau di kebun di
sekeliling desa. Mereka juga melakukan perdagangan dan barter lokal. Di bagian
timur-laut, lading, dan tanah yang dibuka penduduk pribumi Amerika mengingatkan
para pemukim Eropa pada tanah asal mereka. Karenanya, wilayah ini dinamakan
“New England”. Banyak suku adalah bagian dari konfederasi atau bangsa yang
memiliki hubungan darah, tradisi, atau kesepakatan politik. Terkadang,
perselisihan antarsuku menimbulkan perang sengit.
Kedatangan
Bangsa Eropa
Seperti
orang Aztek dan Inca, tidak satu pun suku pribumi Amerika memiliki kuda atau
transportasi beroda sebelum kedatangan bangsa Eropa. Pengetahuan mereka akan
logam masih terbatas. Perkakas terbuat dari kayu atau batu. Senjata mereka
berupa busur dan panah, ketapel, serta tombak. Mulanya, beberapa suku
bersahabat dengan orang Eropa, bahkan membantu mereka bertahan hidup. Namun,
keadaan berubah menjadi bencana bagi penduduk pribumi Amerika ketika para
pemukim Eropa yang lebih agresif datang. Banyak penduduk pribumi mati abkibat
penyakit yang dibawa orang Eropa, seperti cacar air dan campak. Penduduk
lainnya terbunuh dalam pertikaian, sementara sisanya terusirdari tempat tinggal
mereka.
0 komentar:
Post a Comment