Selama
satu abad setelah John Cabot menemukan Newfoundland pada tahun 1497, kebanyakan
orang Eropa menganggap Amerika Utara sebagai wilayah yang tidak penting. Mereka
tidak mengetahui potensi, dan hanya sedikit yang melihat nilai ekonomis dari
daerah itu. Mereka lebih tertarik menemukan jalur perdagangan ke Asia dan
memperoleh kekayaan dengan mudah, yaitu dengan merompak galleon (kapal Spanyol) yang membawa emas dari Karibia ke Spanyol.
Para penjelajah awal pulang ke tanah asalnya tanpa menemukan emas, kota eksotik
maupun jalur laut ke Asia yang mereka inginkan. Koloni Perancis, Cartier di
Quebec (1534-1541) dan koloni Inggris, Raleigh di Roanoke (1584-1590) mengalami
kegagalan. Namun, sebuah pemukiman Spanyol yang didirikan di St. Agustine,
Florida, dapat bertahan hidup. Baru antara tahun 1607-1608, ketika sejumlah
koloni didirikan di Quebec dan Jamestown, orang Eropa menyadari bahwa negeri
baru itu mungkin berharga. Sejak tahun 1600, banyak orang Eropa, yang ingin
menghindar dari pertikaian agama dan perang di negerinya, berlayar ke Amerika
Utara untuk memulai kehidupan baru.
Koloni
pertama Inggris yang berhasil, didirikan pada tahun 1607 di Jamestown,
Virginia, nyaris disapu bersih oleh wabah penyakit, kelaparan, dan masalah
dengan penduduk pribumi Amerika. Namun, kelompok ini akhirnya berhasil bertahan.
Pemimpinnya, John Smith, menulis sebuah buku pada tahun 1616 yang menarik lebih
banyak pemukim untuk bergabung.
Orang
Amerika Baru
John
Rolfe memperkenalkan tanaman tembakau kepada para pemukim pada tahun 1612.
Tanaman ini menghasilkan uang dan Jamestown pun menjadi makmur. Ketika
permintaan akan tembakau meningkat, para petani membutuhkan lebih banyak lahan.
Mereka mengambil tanah penduduk pribumi. Perebutan tanah ini menimbulkan
peperangan sengit antara para pemukim dan penduduk asli Amerika. Kedatangan
kaum pilgrim di Massachusetts yang
menumpang kapal Mayflower pada tahun
1620 menjadi titik balik. Mayflower
membawa 102 orang pemukim Puritan dan 42 orang awak dalam keadaan yang
menyedihkan. Melarikan diri dari penindasan agama, mereka pergi dari Plymouth,
Inggris dan mendarat di dekat Tanjung Cod di mana mereka mendirikan pemukiman
kecil yang juga mereka namakan Plymouth. Dikenal sebagai Pilgrim Fathers, mereka
dianggap sebagai pendiri Amerika modern dan pencipta “Impian Amerika”, yaitu
visi mengenai kehidupan yang bebasa dari penindasan. Mereka datang untuk
bermukim, dan hidup menurut ajaran kaum Puritan. Pada tahun 1625, orang Belanda
mendirikan sebuah koloni di Manhattan yang diberi nama Nieuw Amsterdam, tempat
yang kini menjadi New York. Para pemukim Perancis juga berdatangan, bermukim di
utara Sungai St. Lawrence, yang kini menjadi Kanada.
Tahun-tahun
Penting
|
|
1492
|
Columbus mencapai
Amerika
|
1497
|
John Cabot mendarat
di Newfoundland
|
1513
|
Ponce de Leon dari
Spanyol menjelajahi Florida
|
1540
|
Coronado dari Spanyol
memasuki New Mexico
|
1534-1541
|
Cartier dari Perancis
menjelajahi St. Lawrence
|
1584-1590
|
Koloni Roanoke dari
Raleigh Inggris (gagal)
|
1607
|
Jamestown, Virginia
(Inggris), didirikan
|
1608
|
Champlain mendirikan
Quebec dan New France
|
1620
|
Kedatangan para Pilgrim Fathers di New England
|
1625
|
Orang Belanda
bermukim di Nieuw Amsterdam (New York)
|
Perdagangan
bulu, terutama bulu berang-berang, menjadi usaha yang menguntungkan karena
tingginya permintaan di Eropa. Sejak 1630-an, lebih banyak lagi pengungsi
Puritan dan imigran dari Inggris yang datang. Mereka tidak berharap untuk
kembali dan, meski kehidupannya keras, koloni New England mereka berkembang
pesat.
Sejak
tahun 1700, terdapat sekitar 400.000 orang Eropa di Amerika Utara.
Koloni-koloni di New England telah berdiri mapan. Seluruh komunitas yang pindah
ke daerah ini berasal dari Eropa. Tidak lama kemudian, mereka sudah dapat hidup
swasembada. Sebuah akademi didirikan di Harvard (Boston) pada tahun 1636.
0 komentar:
Post a Comment