Tuesday, November 20, 2012

Imperium Spanyol

Sejarah Eropa sarat dengan kebangkitan atau kejatuhan kekuasaan di bidang politik maupun ekonomi. Di seputar masa penemuan-penemuan Columbus, Spanyol dan Portugis berada di ambang pintu untuk menjadi bangsa pedagang besar, mirip sekali dengan bangsa Funisia 3000 tahun sebelumnya, atau seperti orang Inggris 400 tahun kemudian.
Spanyol bergerak cepat untuk menjajah dan memanfaatkan Dunia Baru. Portugal, sebaliknya, lebih tertarik untuk berdagang dengan Timur Jauh dan mengambil keuntungan dari rute di sekeliling ujung selatan Afrika yang dirintis pada tahun 1498 oleh pelaut Portugis bernama Vasco dan Gama (1469?-1524). Akan tetapi, orang Portugis sangat gesit menuntut untuk menguasai wilayah-wilayah di belahan bumi Barat. Akibatnya, Paus diminta untuk menjadi penyekat antara Spanyol dan Portugis. Malang bagi Portugis, kerena sebagian besar belahan bumi Barat secara geografis tetap tidak dikenal sampai tahun 1494. Dan, garis demarkasi utara-selatan yang disepakati kedua belah pihak hanya memberi Portugis bagian timur dari Dunia Baru itu. Wilayah tersebut kemudian menjadi Brazil, dan sampai hari ini negara tersebut tetap menjadi satu-satunya negara di belahan bumi Barat di mana bahasa Portugis diakui sebagai bahasa resmi.
Dengan cara yang tepat guna, orang Spanyol menuntut hak penguasaan mereka atas bagian lain dari Amerika di selatan Kepulauan Karibia sementara mereka berusaha menemukan El Dorado, “kota emas” yang misterius–dan mungkin penuh mitos itu. Sepanjang proses penaklukkan, para Conquistador (penakluk Spanyol) menghadapi konflik dengan dua dari peradaban yang paling tinggi perkembangannya di Dunia Baru itu–Kerajaan Aztek, yang berpusatkan di Tenochtitlan (sekarang Mexico City), dan Kerajaan Inca, yang berpusatkan di Cuzco yang sekarang disebut Bolivia. Kedua budaya ini sudah eksis selama seribu tahun, sudah membangun kota-kota besar–Tenochtitlan adalah kota terbesar di dunia pada tahun 1500–dan sudah menguasai matematika, astronomi, dan ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi, mereka belum menguasai teknologi peperangan gaya Eropa abad ke-16.
Dengan mengendarai kuda dan membawa senjata api–kedua gaya perang ini tidak dikenal oleh penduduk asli Amerika, bahkan penduduk asli Amerika tidak pernah mengenal kuda–beberapa Conquistador yang jumlahnya relatif kecil di bawah pimpinan Hernando Cortez (1485-1547) berhadapan dengan pasukan Aztek pimpinan Raja Montezuma II (1480-1520) di Tenochtitlan dan berhasil mengalahkannya pada 14 Agustus 1521. Perlakuan kejam yang ditujukan Cortez pada suku Aztek hanya dapat disamai oleh kekejaman Conquistador lainnya, Francisco Pizarro (1471-1541) ketika menaklukkan suku Inca pada tahun 1535.
Wilayah Kekuasan Spanyol
1.
Kerajaan Portugal
2.
Persatuan Provinsi-provinsi Belanda
3.
France-Comté
4.
Duchy of Milan
5.
Kerajaan Naples
6.
Kerajaan Sisilia
7.
Kerajaan Sardinia
8.
Kepulauan Filipina
9.
Kerajaan Muda Spanyol Baru (bekas Kerajaan Aztek)
10.
Kerajaan Muda Peru (bekas Kerajaan Inca)
Kedua kelahan yang dialami penduduk asli Amerika oleh para penakluk Spanyol merupakan pertikaian serius yang pertama antara kerajaan-kerajaan Dunia Lama dan melawan kerajaan-kerajaan Dunia Baru, dan keduanya menjadi faktor penentu. Keduanya membuat kekayaan mineral Dunia Baru yang jumlahnya sangat besar, terutama yang dihasilkan oleh tanah Meksiko, di simpan di Spanyol. Ini membuat Spanyol menjadi bangsa paling kuat di muka bumi selama 100 tahun berikutnya. Agaknya, yang terpenting dari semua peristiwa ini, kemenangan-kemenangan tersebut memperbesar ketamakan Spanyol untuk memperluas kerajaannya dan mengantarnya menjadi kerajaan terbesar yang pernah dilihat oleh belahan bumi Barat. Kini, 500 juta penduduk belahan bumi Barat berbahasa Spanyol, setidaknya, separuh lebih banyak daripada yang berbahasa Inggris.
Setelah keruntuhan bangsa Inca dan Aztek, Raja Spanyol memasukkan keduanya ke dalam wilayah kekuasaan Spanyol. Kerajaan Aztek menjadi wilayah Kerajaan Muda Spanyol Baru pada tahun 1535. Kemudian, pada abad ke-16, wilayahnya juga termasuk juga sebagian California, Arizona, dan New Mexico yang sekarang adalah bagian dari Amerika Serikat. Negeri orang Inca menjadi Kerajaan Muda Peru. Banyak orang Spanyol berpindah ke koloni baru ini. Koloni-koloni ini diperintah oleh sebuah Dewan Hindia yang berbasis di Spanyol. Banyaknya aturan bagi wilayah jajahan menunjukkan bahwa pemerintah Spanyol berusaha menjamin bahwa penduduk pribumi Amerika tidak diperlakukan sewenang-wenang. Namun, mustahil mencegah orang Spanyol di wilayah jajahan untuk memperlakukan penduduk lokal dengan kejam. Penduduk pribumi Amerika dipaksa menambang emas dan bekerja sebagai budak. Jutaan orang mati karena tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit Eropa seperti campak dan cacar. Para kolonis kemudian diikuti oleh para misionaris Spanyol, yang menghancurkan kuil dan dewa sesembahan serta mendirikan bangunan gereja di atasnya dalam usaha menyebarkan agama Kristen di kalangan pribumi Amerika. Imperium Spanyol terus berkembang di bawah pemerintahan Philip II (1556-1598). Sebagian besar Kepulauan Filipina ditaklukkan pada 1571. Raja Sebastian dari Portugis terbunuh di Maroko pada 1578. Philip merupakan kerabat terdekat Sebastian. Jadi, ia mewarisi kerajaan orang Portugis. Sejak tahun 1600, imperium Spanyol menjadi yang terluas di dunia, tetapi mulai kehilangan kekuatan. Sikap Philip yang menentang kaum Protestan di Eropa menjerumuskannya dalam peperangan mahal yang dibiayai dengan emas dan perak dari Amerika.

0 komentar:

Post a Comment