Kehidupan
Eropa pada abad ke-14 sangat sulit karena terjadi perang, pemberontakan petani,
dan wabah pes yang merajalela. Tatanan lama Abad Pertengahan ditinggalkan.
Orang mulai mencari hal baru. Pada Abad Pertengahan, Gereja menguasai kesenian,
pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Orang menerima apa yang dikatakan kaum
agamawan tanpa banyak bertanya. Kemudian, pada abad ke-14, para sarjana Italia
mulai tertarik pada karya tulis bangsa Yunani dan Romawi kuno, yaitu berbagai
pemikiran yang masuk ke Eropa dari Byzantium dan dunia Arab. Ketertarikan ini
meningkat ketika, pada tahun 1397, Manuel Chrysoloras, seorang sarjana dari
Konstantinopel, menjadi pengajar Yunani pertama di Universitas Florence,
Italia. Para sarjananya menemukan bahwa berbagai filosofi kuno menjawab
sejumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh Gereja. Dari pendidikan mereka,
berkembanglah sistem keyakinan yang disebut Humanisme, di mana manusia, bukan
Tuhan, yang dianggap bertanggung jawab atas pilihan atau arah hidup manusia.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Byzantium dan Kekhalifahan Muslim Spanyol pada abad
ke-15, banyak sarjana pindah ke Italia dan Eropa barat-laut. Mereka membawa
serta banyak naskah dan pemikiran kuno.
Masa
Puncak Renaisans
Renaisans
memengaruhi kesenian dan ilmu pengetahuan, arsitektur, dan seni patung.
Berbagai pemikiran menjadi lebih realistis, lebih manusiawi. Dominasi agama
surut. Lukisan dan patung semakin mendekati aslinya, musik menjelajahi perasaan
baru, sementara buku-buku mempertanyakan beragam masalah yang benar-benar
nyata. Keluarga seperti Medici dan Borgia di Italia dan para burgher di Belanda menjadi para
pelindung kesenian dan ilmu pengetahuan. Buku-buku yang dicetak membantu
menyebarkan pemikiran baru. Renaisans mencapai puncaknya pada abad ke-16,
terutama di kota-kota seperti Venesia, Florence, Antwerp, dan Haarlem. Orang
semakin melihat dunia nyata. Mereka melakukan berbagai pengamatan ilmiah,
mengumpulkan benda eksotis, dan mencari beragam pemikiran baru.
Semangat
Penelitian Baru
Beberapa
mempelajari tanaman dan hewan. Lainnya meneliti astronomi dan geologi.
Terkadang, penemuan mereka menimbulkan konflik dengan Gereja. Ketika Nicolas
Copernicus (1473-1543) menyadari bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari, ia
tidak berani mempublikasikan pendangannya sampai ia berada di ranjang kematian.
Ia mengkhawatirkan reaksi Gereja yang tetap bersikeras bahwa bumi merupakan
pusat alam semesta.
Semangat
penelitian dan ketertarikan atas masalah kemanusiaan baru ini akhirnya
mendorong beberapa orang mempertanyakan kewenangan Gereja. Para pemikir seperti
Jan Hus di Bohemia dan John Wycliffe di Inggris dengan berani mulai
mempertanyakan dominasi Gereja secara terbuka. Opini perorangan menjadi semakin
penting. Para penguasa dan Gereja tidak dapat lagi berbuat sesukanya.
Kelahiran
Dunia Modern
Tuntutan
bagi perubahan menyebabkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan seni, bahkan
mendorong beberapa orang berlayar untuk menjelajahi tempat yang belum dikenal.
Universitas mendorong munculnya pemikiran baru. Uang dan perdagangan semakin
penting. Makanan dan berbagai produk seperti kopi, tembakau, gula, kentang,
porselen, dan katun dibawa ke Eropa dari Afrika, Amerika, India, dan Cina.
Tidak
lagi terikat pada tanah dan feodalisme, orang mulai semakin banyak bepergian.
Banyak orang pindah ke kota untuk mengubah nasib. Eropa barat-laut semakin
penting. Kekuasaan perlahan beralih dari para bangsawan pejabat agama ke tangan
para bankir dan politisi. Perubahan ini menandai dimulainya dunia modern yang
berkembang dengan cepat selama 400 tahun berikutnya.
0 komentar:
Post a Comment