Setelah
memberontak terhadap kekuasaan Romawi, orang Yahudi dipaksa meninggalkan tanah
airnya. Sikap toleran di negeri baru yang mereka huni tidak jarang diikuti oleh
penindasan.
Selama
periode 66-73 M, kaum Yahudi di Yudea memerangi orang Romawi yang menjajah
mereka. Pasukan Romawi banyak membantai kaum Yahudi, dan pada tahun 70 M,
mereka menghancurkan Bait Allah di Yerusalem. Kaum Yahudi dilarang memasuki
Yerusalem. Pelanggaran ketentuan ini diancam hukuman mati. Pemberontakan Yahudi
di wilayah jajahan Romawi di Mesir, Kirene, dan Siprus juga dipadamkan pada
tahun 116 M.
Kerusuhan
terus terjadi di Yudea. Pemberontakan pada periode 132-135 M dipadamkan dengan
sangat kejam. Ratusan ribu kaum Yahudi dibunuh atau dijual sebagai budak.
Yerusalem diratakan dengan tanah. Orang Romawi membangun kota baru di atas
reruntuhan itu, yang mereka namakan Aelia
Capitolina. Di atas bukit di mana Bait Allah pernah berada didirikan sebuah
kuil baru untuk menghormati Dewa Yupiter.
Orang
Yahudi yang selamat terusir dari Yudea, dan bergabung dengan berbagai komunitas
Yahudi di Babilonia, Anatolia, Yunani, dan Afrika utara. Diaspora, yaitu pembuangan kaum Yahudi, telah dimulai dengan
pembuangan di zaman Babilonia pada tahun 586 SM. Pada masa ini (66-1300),
diaspora semakin meluas.
Setelah
zaman Konstantinus, orang Kristen Romawi menjadi semakin tidak toleran. Mereka
mengharapkan orang Yahudi masuk Kristen. Pada abad ke-5, penguasa Romawi
menurunkan status kewarganegaraan orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi berpindah
semakin jauh, ke Jerman dan Spanyol. Mereka membangun komunitas kecil dan rapat
di daerah perkotaan. Mereka memelihara tradisi dan hubungan melalui jaringan
internasional. Hasilnya, dua tradisi besar Yahudi muncul. Kaum Yahudi Ashkenasi
di Jerman, yang berbahasa Yiddish, serta kaum Yahudi Sephardi yang berbahasa
Ladino.
Anti-Semitisme
di Eropa
Sejak
abad ke-9, orang Yahudi di Eropa dilarang memiliki tanah maupun bergabung
dengan tentara. Sebaliknya, mereka menjadi pengrajin, dokter, dan pedagang yang
cakap serta pemodal atau lintah darat. Lintah darat dan mencari riba dilarang
bagi orang Kristen. Maka, orang Yahudi melakukan pelayanan penting ini. Mereka
dihargai dan dilindungi oleh para raja dan pedagang. Akibatnya, orang Yahudi
dibenci banyak orang.
Sejak
abad ke-12, Perang Salib dimulai. Perasaan benci terhadap kaum non-Kristen
semakin menguat. Di seluruh Eropa, penduduk berbalik membenci orang Yahudi dan
memaksa mereka untuk hidup di kawasan tertentu di wilayah perkotaan yang
disebut ghetto. Banyak orang Yahudi
ditindas atau diusir dari tempat tinggalnya. Selama periode Perang Salib
(1092-1215), ribuan orang Yahudi terbunuh. Orang Yahudi juga diusir dari
Inggris (1290) dan Perancis (1306). Banyak diantara mereka melarikan diri ke
Spanyol dan Jerman. Mereka memilih bermukim di negara-negara Eropa timur.
0 komentar:
Post a Comment