Bangsa
Turki Seljuk menyerbu Timur Tengah sejak 1037. Mereka mengakhiri dominasi
bangsa Arab di dunia Islam dan membuka jalan bagi orang Ottoman.
Bangsa
Turki berasal dari satu kelompok suku di Turkestan, Asia Tengah. Mereka
terpecah pada abad ke-6 dan menyebar ke Rusia, Cina, India, dan Persia.
Beberapa suku Turki meninggalkan kehidupan pengembara dan menjadi pekerja
pemerintahan atau tentara bayaran. Mereka mengabdi kepada Dinasti Abbasiyah dan
Fatimiyah dan terkadang menduduki jabatan tinggi. Suku-suku Turki seperti
Seljuk, Ottoman, Mamluk, Bulgaria, dan Khazar segera memiliki pengaruh besar.
Mereka juga bergabung dengan bangsa Mongol. Kota Turki seperti Samarkand dan
Bokhara berkembang makmur dan berbudaya pada zaman Islam.
Perluasan
Wilayah Seljuk
Tahun-tahun
Penting
|
|
950
|
Orang Seljuk
memisahkan diri dari bangsa Turki Ghuzz
|
+
970
|
Orang Seljuk masuk
Islam
|
1038
|
Orang Seljuk
menaklukkan Khorasan
|
1055
|
Orang Seljuk
menaklukkan Baghdad
|
1071
|
Orang Seljuk
mengalahkan Byzantium di Manzikert
|
1072
|
Masa keemasan
Kerajaan Seljuk
|
1081
|
Pendirian Kesultanan
Rum Seljuk
|
1092
|
Kematian Malik Shah,
Kerajaan Seljuk terpecah
|
1243
|
Penyerbuan bangsa
Mongol; orang Seljuk menjadi negara bawahan Mongol
|
1258
|
Bangsa Mongol
menghancurkan Dinasti Abbasiyah
|
Di
sebelah timur Laut Kaspia hidup satu kelompok Turki yang disebut Ghuzz atau
Turkoman. Suku Seljuk memisahkan diri dari Ghuzz pada tahun 950 dan berpindah
ke selatan dan barat. Orang Seljuk masuk Islam sekitar tahun 970 dan menganggap
diri mereka sebagai pembela agama Islam. Karena sedang mengalami kesulitan,
Khalifah Abbasiyah di Baghdad meminta bantuan kepada suku Seljuk. Dipimpin oleh
Tughril Beg, suku Seljuk menyerang Persia dan menduduki Baghdad pada tahun
1055. Khalifah Abbasiyah mengangkat Tughril sebagai sultan di bawah
kekuasaannya. Dampaknya, ia menyerahkan Kekhalifahan Abbasiyah ke tangan suku
Seljuk. Dengan cara ini, orang Seljuk berkembang dari sebuah suku pengembara
sederhana menjadi penguasa dunia Islam.
Alp
Arslan, keponakan Tughril, menjadi sultan pada 1063. Ia merebut Suriah dan
Armenia serta menyerang Anatolia (wilayah Turki modern). Pada tahun 1071,
kaisar Byzantium melakukan serangan balik. Alp Arslan menyewa tentara bayaran
bangsa Norman dan Turki, lalu bergerak memasuki Armenia. Kedua tentara bertemu
di Manzikert. Orang Seljuk menang setelah berpura-pura kalah dan melarikan
diri. Ketika tentara Byzantium mengejar, pasukan Seljuk memutar dan menyerang
balik. Pasukan Byzantium kalah. Orang Seljuk menangkap Kaisar Byzantium dan
menahannya untuk meminta tebusan. Kemenangan ini membuka jalan bagi
terbentuknya Kekaisaran Ottoman di kemudian hari. Alp Arslan dikenal memimpin
dengan bijak. Atas restunya, banyak orang Turkoman dan Seljuk pindah ke
Anatolia.
Masa
Kejayaan
Kerajaan
Seljuk mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan anak Alp Arslan, Malik
Shah (1072-1092). Ia adalah pelindung ilmu pengetahuan dan kesenian, serta
membangun masjid-masjid yang indah di ibukota Isfahan. Menterinya, Nizam
al-Mulk, merupakan negarawan yang dihormati. Selama periode ini, suku Seljuk
sepenuhnya menguasai Anatolia. Mereka mendirikan Kesultanan Rum di dekat
Konstantinopel. Pada saat Malik Shah wafat, Kerajaan Seljuk terpecah menjadi
beberapa negara kecil. Berbagai kesultanan Seljuk, Mamluk, dan Kurdi berdiri
sepanjang abad ke-12. Semuanya berada di bawah pengawasan Khalifah Abbasiyah di
Baghdad. Kemudian, pada tahun 1220, bangsa Mongol menaklukkan kawasan ini, dan
akhirnya menguasai Baghdad pada tahun 1258.
0 komentar:
Post a Comment