Kedatangan
bangsa Anglo, Saxon, dan Juta ke Inggris pada abad ke-5 dan ke-6 membentuk satu
bangsa baru, yaitu Inggris yang mengusai Britania.
Bangsa
Romawi meninggalkan Britania sekitar tahun 410. Penduduk Britania yang telah ‘diromawaikan’
merasakan bangkit lagi. Pada tahun 446, raja tertinggi Britania, Vortigern,
mengundang sejumlah orang Saxon Jerman dari Rheinland ke Britania sebagai
tentar bayaran untuk mendukungnya dalam perang melawan orang Pict. Bangsa Saxon
unjuk kekuatan di bagian tenggara. Namun, antara tahun 500 hingga 539, kemajuan
mereka dibendung oleh orang Briton (penduduk asli Inggris) yang dipimpin oleh
Raja Arthur. Setelah pertempuran besar pada tahun 552, bangsa Saxon mulai
mengambil alih bagian selatan dan tengah Inggris. Banyak orang Briton terbunuh
atau kehilangan tanah. Kemudian, mereka berpindah ke Wales, Cornwall, Irlandia,
Skotlandia, dan Brittany di Perancis, serta Spanyol bagian barat-laut.
Kelahiran
Inggris
Pada
masa puncak penyerbuan Jerman, banyak orang Jerman berpindah ke Inggris. Selam
abad ke-6 dan ke-7, mereka perlahan mendiami negeri ini. Berbagai kota, desa,
dna pertanian Inggris ditinggalkan. Gereja Kristen Celtik juga ikut mengalami
kemunduran. Orang Jerman membawa pola pertanian dan kepemilikan baru. Sejumlah
suku penyembah berhala kemudian perlahan membentuk beberapa kerajaan. Akhirnya
terbentuklah tujuh kerajaan:
1. Anglia
Timur (diperintah oleh orang Anglo)
2. Mercia
(diperintah oleh orang Anglo)
3. Northumbria
(diperintah oleh orang Anglo)
4. Essex
(diperintah oleh orang Saxon)
5. Sussex
(diperintah oleh orang Saxon)
6. Wessex
(diperintah oleh orang Saxon)
7. Kent
(diperintah oleh orang Juta)
Pada
tahun 597, Roma mengirim Agustinus untuk menyebarkan agama Kristen kepada
bangsa Saxon. Namun pada tahun 620, orang Saxon kembali menyembah berhala.
Mereka kembali memeluk agama Kristen berkat misi yang dilakukan oleh orang
Kristen Celtik. Ketujuh kerajaan itu kerap saling berperang untuk memperoleh
kekuasaan dan meraih gelar Bretwalda (penguasa Britania). Pada abad ke-7, para
raja Northumbria, yaitu Edwin, Oswald, dan Oswy, berhasil meraih kekuasaan
tertinggi. Diikuti oleh Raja Mercia, yaitu Ethelbald dan Offa pada abad ke-8,
Egbert dari Wessex merupakan raja dari Inggris bersatu pada tahun 829.
Perebutan
Kekuasaan
Tahun-tahun
Penting
|
|
446
|
Kedatangan tentara
bayaran Juta yang dipimpin oleh Hengist dan Horsa
|
Mulai 560
|
Imigrasi
besar-besaran bangsa Anglo-Saxon
|
597
|
Kedatangan Agustinus
untuk mengubah bangsa Anglo-Saxon
|
793
|
Bangsa Viking pertama
tiba di biara Lindisfarne
|
Mulai 870
|
Imigrasi bangsa
Denmark ke Danelaw
|
871-889
|
Alfred yang Agung
menjadi Raja Wessex
|
1013
|
Denmark memerintah
seluruh Inggris
|
1066
|
Bangsa Norman yang
dipimpin oleh Duke William, menaklukkan Inggris
|
Pada
tahun 789, bangsa Viking pertama tiba di Inggris. Di pertengahan abad ke-9,
mereka mulai bermukim. Ketika Alfred yang Agung menjadi Raja Wessex pada tahun
871, bangsa Viking mengancam akan menaklukkan kerajaan. Alfred melakukan
sembilan kali peperangan melawan mereka hanya dalam kurun waktu satu tahun. Ia
akhirnya menaklukkan bangsa Viking pada tahun 878 dan memaksa mereka
menandatangani Perjanjian Wedmore, yang membagi Inggris menjadi dua, yaitu
Saxon di barat dan Danelaw di timur. Alfred adalah pembuat undang-undang,
cendekiawan, dan raja yang adil. Pada masa pemerintahannya, berbagai teks
diterjemahankan ke dalam bahasa Inggris. Kronik
Anglo-Saxon, sebuah karya sejarah penting, mulai ditulis. Pada tahun 940,
Danelaw direbut kembali dari tangan orang Denmark. Inggris dipersatukan kembali
di bawah kekuasaan Edgar (959-975). Namun pada tahun 1013, orang Denmark
kembali, dan Inggris diperintah hingga tahun 1035 oleh bangsa Denmark yang
dipimpin Canute yang Agung. Terjadi kerja sama yang baik antara bangsa Denmark
dan Saxon pada masa Edward the Confessor.
Pada tahun 1066, Harold II, yang baru saja memerangi para penyerbu Norwegia di
Yorkshire, dikalahkan oleh para penyerbu Norman yang dipimpin oleh William sang
Penakluk, Duke of Normandia.