Sunday, April 28, 2013

Zaman Revolusi dan Kemerdekaan

 Abad ke-18 kerap disebut sebagai “abad revolusi”. Antara tahun 1708 dan 1835, terjadi banyak revolusi yang menentang pemerintah dan meningkatnya kekuatan penjajah di banyak bagian dunia. Beberapa revolusi berhasil, lainnya mengalami kegagalan. Revolusi politik terjadi karena orang merasa tidak puas dengan cara negeri mereka dikelola. Terjadi pula revolusi dalam bidang teknik dan industri pertanian, dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan pengobatan, dalam bidang transportasi, serta dalam bidang kesenian, terutama kesusastraan.
Di Amerika Utara, Amerika Serikat memperoleh kemerdekaan dari pemerintah Inggris. Namun, kemerdekaan ini menimbulkan masalah bagi penduduk pribumi Amerika. Banyak orang Eropa datang dan menguasai semakin banyak lahan. Di Amerika Selatan dan Tengah, berbagai daerah koloni berjuang memerdekakan diri dari Spanyol dan Portugis. Mereka berhasil meraih kemenangan.
Di Eropa, Prusia dan Rusia bangkit menjadi kekuatan besar di Eropa, sementara Revolusi Perancis 1789 menandai berakhirnya monarki Perancis.
Di Afrika, orang Fulani, Zulu, dan Buganda mendirikan kerajaan-kerajaan baru. Sejumlah negara Afrika menyingkirkan kekuasaan Ottoman. Kerajaan Moghul di India runtuh, sementara Inggris dan Perancis bertikai untuk menguasai negeri ini. Cina menaklukkan Tibet, tetapi menghadapi masalah di dalam negeri. Jepang memutuskan hubungan dengan bangsa Barat. Di Pasifik, kedatangan bangsa Eropa mengancam cara hidup tradisional.
Asia
Selama masa ini, India perlahan diambil alih oleh Inggris. Cina menentamg perubahan, menjadi semakin konservatif dan menolak menerima pemikiran baru dan berhubungan dengan orang asing. Jepang masih menyucikan diri, tetapi melakukan modernisasi lebih cepat dibandingkan Cina. Negara-negara Asia lainnya menemukan kawan sekaligus lawan pada bangsa Eropa, yang ikut campur dalam urusan mereka demi mencari keuntungan bagi diri sendiri. Persaingan antara Rusia, Cina, dan Inggris untuk mengusai Asia Tengah semakin ketat. Tradisi dan stabilitas Asia porak poranda. Apabila penguasa Asia melawan, orang Eropa datang melalui jalur belakang.
Eropa
Pada abad ke-18, terbentuk kesenjangan di masyarakat Eropa. Para penguasa otokrat yang kaya hidup di istana megah, sementara kelas menengah yang semakin memiliki banyak uang mengembangkan cara berpikir ke depan yang baru. Masyarakat sangat berubah. Kota berkembang, para bankir dan investor sibuk, barang-barang dan pemikiran asing masuk. Berbagai penemuan baru memungkinkan pabrik-pabrik membuat barang dalam jumlah besar. Selama Perang Napoleon, tatanan lama tersingkir di banyak wilayah Eropa, sementara pemerintahan, hukum, dan bisnis menjadi semakin kuat. Rusia memperluas wilayah ke Timur Jauh hingga mencapai perbatasan Cina. Eropa di masa ini mendominasi dunia, terutama dari hasil perdagangan, industri, keberanian, dan meriam. Pengaruh Eropa semakin meningkat.
Afrika
Sekalipun orang Eropa dan Arab menguasai beberapa wilayah jajahan di kawasan pantai, banyak bangsa Afrika sudah semakin kuat. Namun, kekuatan mereka terutama berasal dari perdagangan dengan orang Eropa. Beberapa suku menguasai suku lainnya, dan beberapa diantaranya, seperti orang Zulu dan Asante, bersikap agresif terhadap tetangganya. Perpecahan di kalangan orang Afrika memudahkan bangsa Eropa mengadu domba satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Australia
Setelah perjalanan Kapten James Cook, Australia dan Selandia Baru menjadi incaran kolonisasi Inggris. Para pemukim awal mulai berdatangan pada awal abad ke-19. Orang Maori, yang merupakan suku pejuang, melancarkan perlawanan, sementara orang Aborogin, yang hidup sederhana, tidak berdaya dan dengan mudah ditaklukkan.
Timur Tengah
Pada masa itu, Timur Tengah berada dalam keadaan lemah akibat kemerosotan Kekaisaran Turki Ottoman. Di Afrika utara dan Mesir, Ottoman kehilangan kekuasaan. Persia tetap stabil, hampir tidak terpengaruh oleh dunia luar.
Amerika Utara
Abad ke-18 menjadi saksi berdirinya Amerika Serikat dan Kanada. Perang Revolusi Amerika pada 1780-an disebabkan oleh buruknya pemerintahan kolonial Inggris. Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang didasarkan pada demokrasi dan konstitusi yang semestinya, dilandasi deklarasi dan hak-hak bagi semua orang (kecuali kaum pribumi Amerika dan budak). Sebuah deklarasi kemerdekaan dibuat, kemudian republik baru ini melebarkan sayapnya kea rah barat, yaitu ke Samudera Pasifik. Jumlah penduduk bertambah dengan masuknya para imigran dari Eropa yang tercabik perang untuk mendapatkan masa depan baru. Kota-kota, perdagangan, dan kebudayaan Amerika terbentuk serta menjadi semakin besar dan makmur. Inggris menguasai Kanada, yang akhirnya memperoleh kewenangan lebih besar untuk mengatur negerinya sendiri. Sementara itu, semakin banyak penduduk pribumi Amerika berpindah ke barat. Di selatan, para budak bekerja di perkebunan kapas dan tembakau untuk melayani keserakahan orang Eropa dan memperkaya para pemilik perkebunan.
Amerika Tengah dan Selatan
Perang Napoleon di Eropa memaksa penduduk Amerika Latin untuk memikirkan diri sendiri. Pada awal abad ke-19, muncul berbagai gerakan kemerdekaan baru melawan penjajah Spanyol dan Portugis. Kekayaan pertambangan dan perkebunan yang dikelola budak mengalami kemerosotan. Orang Amerika Latin harus berjuang untuk mendapatkan tempat di dunia yang berubah cepat. Namun, gerakan kemerdekaan dipimpin oleh para pemilik tanah, sehingga hanya sedikit menguntungkan penduduk biasa. Penduduk pribumi sangat menderita di bawah pemerintahan orang Latin.

0 komentar:

Post a Comment