Ketika Eropa bertempur dalam
Perang Napoleon, para pemukim di Amerika Latin menjadi semakin gelisah. Mereka
memperkuat gerakan kemerdekaan.
Sejak Portugal dan Spanyol
membagi Dunia Baru di antara mereka pada 1494, mereka menguasai wilayah jajahan
yang sangat luas di Amerika Tengah dan Selatan. Selama berabad-abad, wilayah
koloni ini menderita akibat pemerintahan orang Eropa. Pada 1807-1808, Napoleon
memasuki Portugal dan Spanyol. Kedua negara ini menjadi medan pertempuran antara
pasukan Inggris, Spanyol, dan Portugal melawan pasukan Prancis. Periode
kekacauan ini memberi kesempatan bagi wilayah koloni untuk memulai perang
kemerdekaan pada tahun 1808 dan menolak menerima saudara Napoleon, Joseph,
sebagai Raja Spanyol baru dan sebagai penguasa mereka.
Kemerdekaan
Argentina menyatakan
kemerdekaan dari Spanyol pada 1810, diikuti oleh Paraguay pada 1811. Peru
mendapat kemerdekaan dari Spanyol pada 1821, demikian pula dengan Meksiko di
tahun yang sama. Brazil akhirnya memisahkan diri dari Portugis pada 1822.
Venezuela merdeka pada 1830. Gerakan kemerdekaan di Amerika Selatan berutang
banyak kepada dua orang pemimpin yang bersemangat, Simon Bolivar (1783-1830)
dan Jose de San Martin (1778-1850). Keduanya terinspirasi oleh pemikiran dalam
Revolusi Prancis.
Simon Bolivar mengusir orang
Spanyol dari Kolombia dan Venezuela. Ia lalu bergabung dengan San Martin untuk
membebaskan Peru. Ia menjadi presiden Republik Gran-Kolombia, tetapi tidak
berhasil mencegah perpecahan negara itu pada 1830. Jose de San Martin adalah
revolusioner yang bergabung dalam gerakan kemerdekaan Argentina. Ia memimpin
pasukan menyeberangi Pegunungan Andes ke Cile, dan membebaskannya pada 1818.
Pada 1820, ia merebut Lima, Peru.
Pada 1819, Bolivar dan para
aristokrat Venezuela lainnya mengalahkan Spanyol di New Granada (Kolombia) dan
Peru. Pada 1824, Bolivar bertemu dengan San Martin. Pada 1826, Bolivar
memproklamirkan Republik Gran-Kolombia (Venezuela, Kolombia, Ekuador, dan
Panama), tetapi republik ini kemudian terpecah-belah. Pada 1825, Peru Hulu
menggunakan nama Bolivia sebagai penghormatan terhadap Bolivar. Baik Bolivar
maupun San Martin berjuang dalam keadaan yang sangat sulit.
Antara 1808 hingga 1830, 13
koloni bekas koloni di Amerika Selatan meraih kemerdekaan. Meski merdeka,
keadaan tidak benar-benar berubah kerena kekuasaan masih dipegang oleh para
pemilik perkebunan.
0 komentar:
Post a Comment