Para penguasa yang
menggantika Peter yang Agung menempuh strategi westernisasi dan perluasan
wilayah. Ini menjadikan Rusia sebuah kekuatan besar di Eropa.
Ketika Peter yang Agung
wafat pada 1725, istrinya menjadi Tsarina Catherine I. Namun, Catherine I wafat
setelah memerintah selama beberapa tahun. Anna Ivanovna memerintah selama 10
tahun sejak 1730, melanjutkan kebijakan pro-barat Peter dan menyambut banyak
orang asing di istana. Rakyat Rusia menderita karena para teman tsarina di St.
Petersburg lebih peduli musik, puisi, dan berperang melawan Ottoman atau di
Eropa, dibanding memperhatikan nasib para petani.
Sejak tahun 1741, putri
Peter, Elizabeth (1709-1762) membuat Rusia semakin memandang ke Barat dan
menjadi negara industri. Ia lalu menyatakan perang terhadap Prusia selama
Perang Tujuh Tahun. Tsarina Elizabeth memaksa Peter, pewaris takhta Rusia,
untuk menikah pada 1745. Istrinya Catherine (1729-1796), berasal dari keluarga
bangsawan Prusia yang miskin. Seperti kebanyakan wanita pada zaman itu,
Catherine harus menerima perjodohan. Ketika Elizabeth wafat pada 1762, Peter
III memerintah sebagai tsar selama setengah tahun.
Catherine II, yang Agung
Peter III adalah seorang
yang lemah. Ia dipandang rendah oleh Catherine. Enam bulan setelah dinobatkan,
Peter terbunuh dalam suatu pertengkaran. Catherine menyatakan dirinya sebagai
tsarina dan menggantikan suaminya. Sekalipun cerdas dan anggun, Catherine
menampakkan pribadi yang kejam dalam kehidupan publik.
Untuk menopang peperangan
dan kehidupan istana yang boros, Catherine menarik pajak tinggi dan memaksa
para pemuda untuk ikut bertempur. Ia merencanakan pembaharuan pendidikan dan
kondisi sosial, tetapi hanya sedikit pejabat berpendidikan yang dapat
melaksanakannya. Catherine meminta bantuan kaum bangsawan. Sebagai upah, ia
menambah kekuasaan para bangsawan. Sementara itu, kondisi para petani semakin
memburuk. Kondisi ini menyebabkan munculnya Pemberontakan Pugachev pada
1773-1774 yang dipimpin oleh Pugachev. Para pemberontak merebut kota Kazan.
Pugachev menjanjikan penghapusan tuan tanah, perbudakan, pajak, dan dinas
militer. Namun, Pugachev dan pengikutnya ditumpas dengan kejam.
Tahun-tahun
Penting
|
|
1741
|
Elizabeth menjadi tsarina
|
1756-1763
|
Rusia terlibat dalam Perang Tujuh Tahun
|
1761
|
Catherine yang Agung menjadi tsarina
|
1772
|
Pembagian pertama Polandia
|
1783
|
Rusia menduduki semenanjung Crimea
|
1792
|
Rusia merebut daaerah pantai Laut Hitam
|
1793-1795
|
Pembagian kedua dan ketiga Polandia
|
1796
|
Kematian Catherine yang Agung
|
Kebijakan Luar Negeri
Komisi pembaharuan, terdiri
atas para menteri yang ditugaskan Catherine pada 1760-an, gagal menjalankan
tugasnya. Karenanya, Catherine memilih pemerintahan yang otokratik, membagi
negeri menjadi sejumlah wilayah, masing-masing diperintah oleh para bangsawan. Ia membiarkan para bangsawan menangani urusan
dalam negeri Rusia.
Keinginannya untuk
mendapatkan kejayaan tampak dari cara ia memperluas wilayah Rusia. Strategi
perluasan ini dirancang oleh dua menterinya, Count Alexander Suvarov dan
Grigori Potemkin. Di bagian utara dan barat, wilayah baru diperoleh melalui
peperangan dengan Swedia pada tahun 1790. Wilayah Polandia diperoleh ketika
negeri itu pecah, memberi Rusia pelabuhan laut yang penting di Laut Baltik.
Di selatan, Rusia merebut
Azov. Rusia juga merebut Laut Hitam dari tangan orang Ottoman, kemudian Crimea,
dan seluruh pantai utara Laut Baltik pada 1792. Rusia membangun sebuah angkatan
laut yang kuat di kawasan ini. Di timur, Rusia perlahan menguasai Siberia.
Catherine adalah seorang
yang kejam. Anggota istana dihukum cambuk, sementara petani yang berani
mengeluh atas kesengsaraan mereka akan dihukum. Banyak orang miskin mengalami
kelaparan. Namun, Catherine tetap mengumpulkan pajak tinggi untuk mendanai
perang dan gaya hidupnya yang mewah.
0 komentar:
Post a Comment