Sebelum dibunuh pada tahun 44 SM, Julius Caesar sudah memperluas perbatasan wilayah dari apa yang secara fakta adalah Kekaisaran Romawi, dan ia sudah menjadi penguasa pertama dengan kekuasaan mutlak di Roma. Namun, Kekaisaran Romawi sama sekali tidak dideklarasikan secara resmi sampai kemenakan Caesar, Octavianus (63 SM-14 M) memegang tampuk pemerintahan pada tahun 27 SM.
Walaupun
Octavianus sudah ditetapkan oleh Caesar sebagai penggantinya, ia mendapat
perlawanan, baik dari para pendukung pamannya maupun pesaing-pesaingnya.
Octavianus sepakat untuk memerintah sebagian dari sebuah triumvirat (sebuah
dewan dalam pemerintahan yang terdiri dari tiga serangkai) bersama-sama Marcus
Lepidus (?-13 SM) dan Mark Antony (83-30 SM), salah seorang letnan kepercayaan
Julius Caesar. Triumvirat ini pada gilirannya menghadapi sebuah perang saudara
yang dicetuskan oleh Gaius Cassius (?-42 SM) dan Marcus Junius Brutus (85-42
SM), dua dari mereka yang berkomplot dalam pembunuhan Julius Caesar dan
mendirikan pemerintahan republic kembali. Setelah kekalahan mereka, Triumvirat
membagi kekuasaan secara geografis, dengan Octavianus di Eropa, Lepidus di
Afrika, dan Antony di Mesir.
Di
Mesir, di mana kerajaan setempat tunduk kepada kekuasaan Roma, Mark Antony
mengawali pemerintahannya di kota kosmopolitan Alexandria di mana ia jatuh
cinta kepada ratu Mesir Cleopatra (69-30 SM) yang kemudian aia nikahi. Ia
menetapkan ketiga anak mereka sebagai penggantinya dan ia sering kali
menghadiahi istrinya dengan benda yang mahal-mahal, yang menimbulkan kabar
angin bahwa ia berniat memberikan kota Roma kepada wanita itu sebagai hadiah.
Ketika kabar angin ini merebak dan terdengar oleh Octavianus, ia menjadi berang
dan mendeklarasikan perang. Kedua belah pihak berhadapan muka di Pertempuran
Actium pada tahun 31 SM, dimana pasukan-pasukan Mark Antony dan Cleopatra
dikalahkan. Mereka melarikan diri di Mesir disertai pasukan yang tersisa.
Merasakan bahwa langkah yang meraka ambil tidak member harapan, Antony dan
Cleopatra melakukan bunuh diri pada tahun 30 SM. Octavianus mendeklarasikan
dirinya sebagai kaisar Romawi, dengan menyandang nama baru Caesar Augustus.
Roma
sudah menjadi sebuah kekaisaran sebelum Octavianus menjadi Caesar Augustus,
namun adalah dia yang memproklamirkan Roma menjadi satu-satunya kekaisaran
Romawi, dan adalah dia juga yang memimpin selama satu periode ketika Pax Romana
(kedamaian di Roma) melanda seluruh “dunia yang sudah dikenal”. Begitulah awal
dari masa keemasan Romawi. Disatukan di bawah seorang pemimpin tunggal yang
kuat, kekaisaran itu kemudian berkembang di bidang budaya dan perdagangan.
Kesenian dan kesusastraan mulai menjadi bagian kehidupan yang penting di banyak
kota besar di Romawi, dan proyek-proyek pembangunan yang masif dilaksanakan
untuk membuat jalan, jembatan, terowongan air, stadion besar, apartemen maupun
bangunan-bangunan public di kota Roma maupun di seantero kekaisaran.
0 komentar:
Post a Comment