Setelah kematian Julius Caesar pada tahun 44 SM, bangsa Romawi memilih kediktatoran daripada menghadapi kekacauan. Octavianus, penggantinya, perlahan meraih kekuasaan, dan menjadi kaisar pertama.
Octavianus
adalah keponakan Caesar. Sebagai politisi hebat, ia mengajukan dirinya untuk
dipilih sebagai konsul (presiden). Ia menyebut dirinya princeps (‘warga utama’), bukan raja. Ketika berganti nama menjadi
Augustus (‘yang menerapkan’), ia menyusun kembali pemerintahan dan kekaisaran
serta menciptakan kedamaian. Di bawah kekuasaannya, perdagangan Romawi
berkembang hingga ke Afrika timur, India, dan Cina. Kota, jalanan, dan wilayah
kekaisaran menjadi semakin besar.
Para
Kaisar Romawi
Para
kaisar lebih bergantung kepada tentara daripada penduduk Romawi untuk
memperoleh dukungan. Kaum patricia
tidak lagi memiliki pengaruh besar. Banyak di antaranya berpindah ke daerah
pedesaan yang subur maupun ke provinsi yang jauh. Sebagian besar kaisar Romawi
menunjuk para pengganti. Beberapa yang tidak popular atau controversial
digulingkan oleh pihak militer. Dalam tempo setahun (68-69 M) terdapat empat
kaisar yang disingkirkan. Sejak tahun 100 M, Roma diperintah oleh empat kaisar
kuat, yaitu Trajan, Hadrian, Antininus, dan Marcus Aurelius, kendati sebagian
dari mereka sebenarnya bukan orang Romawi. Pada tahun 117 M, kekaisaran
berkembang terlalu besar, dan prajurit Romawi tidak cukup lagi dibayar dengan
barang jarahan, budak, dan tanah dari wilayah taklukkan. Beban Roma pun semakin
berat.
Kekaisaran
Romaiwi
Daerah
taklukkan Romawi terakhir, seabad setelah pemerintahan Augustus, meliputi
Inggris, Suriah, Palestina, dan Mesir. Bangsa Yahudi sulit dikalahkan,
sementara bangsa Parthia tidak terkalahkan. Namun, kebanyakan penduduk yang
ditaklukkan dapat beradaptasi dengan
Tahun-tahun Penting
|
|
509
SM
|
Republik
Romawi didirikan
|
496
SM
|
Bangsa
Romawi mengalahkan bangsa Latin dalam pertempuran di Danau Regillus.
|
493
SM
|
Persekutuan
Romawi-Latin membentuk Liga Latin, yang memerangi bangsa Etruscan.
|
390
SM
|
Kota
Roma dijarah oleh bangsa Celtik
|
306
SM
|
Bangsa
Romawi mengalahkan bangsa Etruscan
|
300-an
SM
|
Ekspansi
bangsa Romawi untuk mengausai Italia
|
264-202
SM
|
Perang
Punik dan jatuhnya Kartago
|
146
SM
|
Bangsa
Romawi merebut Yunani
|
50-an
SM
|
Caesar
menaklukkan Gaul (Perancis)
|
49-31
SM
|
Perang
saudara di antara para jenderal yang saling bersaing
|
27
SM
|
Octavianus;
berakhirnya republik, berkembangnya kekaisaran
|
160
M
|
Wabah
penyakit dan krisis membuat jumlah penduduk dan perdagangan merosot
|
212
M
|
Kewarganegaraan
Romawi diberikan kepada seluruh penduduk kekaisaran
|
286
M
|
Diocletianus
membagi dan menyusun kembali kekaisaran
|
324
M
|
Konstantinopel
didirikan
|
370
M
|
Bangsa
barbar menyerang kekaisaran
|
410
M
|
Bangsa
Visigoth menjarah Roma. Ini mengakibatkan kemerosotan kota Roma dengan cepat
|
476
M
|
Jatuhnya
kaisar terakhir, Romulus Augustus
|
penguasanya.
Penduduk Gaul, Afrika utara, Suriah, Inggris, dan Hongaria mengadopsi cara
hidup dan menganggap diri mereka sebagai warga Romawi. Mengatur sebuah
kekaisaran raksasa ternyata sangat sulit. Kekaisaran Romawi sendiri
dipersatukan oleh ikatan dagang, bukan ikatan keagamaan ataupun kesukuan.
Penduduk di provinsi-provinsi diizinkan mengatur diri sendiri sepanjang
mematuhi aturan yang diterapkan oleh bangsa Romawi.
Tentara
Romawi
Para
prajurit memasuki ketentaraan untuk memperoleh jabatan, tanah atau kekuasaan,
khususnya jika mereka bukan orang Romawi. Ini berarti, para prajurit yang
mendominasi kekaisaran dan wilayah jajahan menjadi pemilik tanah dan menjadi
kelas penguasa. Tentara Romawi kerap menyewa bangsa barbar sebagai tentara
bayaran. Legiun Romawi bertempur sampai ke tempat-tempat jauh seperti
Skotlandia, Maroko, dan Arabia. Berbagai jalan, benteng, dan dinding pembatas
dibangun untuk mejaga keamanan. Anggota legiun Romawi yang bersenjata lengkap
meliputi seorang centurion (perwira)
dengan sebuah ballista (ketapel),
seorang legiuner (prajurit), dan
seorang pembawa panji.
Markas
tetap tentara Romawi mirip sebuah kota kecil dengan berbagai pelayanan dan
diperlukan untuk mendukung sebuah legiun. Para prajurit tinggal jauh dari tanah
asal yang berada di bagian lain kekaisaran. Pangkalan militer seperti ini
biasanya berada di wilayah yang paling membutuhkan perlindungan permanen.
0 komentar:
Post a Comment