Negara Italia lahir berkat bantuan seorang aristokrat,
Count Camillo Cavour, dan seorang berpikiran kerakyatan, Giuseppe Garibaldi.
Pada awal abad ke-19, Italia terdiri atas sejumlah
negara kecil. Di luar Kerajaan Piedmont Sardinia dan Roma yang diperintah oleh
Paus, negara-negara kecil ini diperintah oleh negara-negara asing. Pada
1830-an, gerakan kemerdekaan yang dikenal sebagai Risorgimento
(kebangkitan) mulai tumbuh. Pada 1848, revolusi menentang kekuasaan asing pecah
di berbagai kota atau negara kecil di Italia, tapi dapat cepat dipadamkan. Pada
1849, Victor Emmanuel II (1820-1878) menjadi Raja Piedmont Sardinia, negara di
wilayah utara dengan ibukota Turin. Ia adalah orang yang populer, mungkin
karena kerap membatasi kekuasaan rohaniwan yang kurang dihargai di utara
dibanding di selatan.
Politisi Berbakat
Count Camillo Cavour (1810-1861), seorang aristokrat
Italia yang berpandangan liberal, diangkat menjadi perdana menteri di Kerajaan
Piedmont Sardinia pada 1852. Ia beraliansi dengan Prancis pada 1858, dan
bersama-sama mengalahkan Austria pada 1859. Austria menyerahkan Lombardy kepada
Prancis yang kemudian menyerahkannya ke Piedmont Sardinia untuk ditukar dengan
Savoy dan Nice. Sebagian besar wilayah Italia utara lalu bergabung dengan
Piedmont Sardinia.
Pada 1860, pemberontakan pecah di Italia bagian
selatan, yang pada masa itu merupakan bagian dari Kerajaan Dua Sisilia.
Giuseppe Garibaldi (1807-1882) memimpin pemberontakan itu dan berhasil
menguasai kerajaan. Pasukannya dikenal sebagai Redshirt (kaus merah)
sesuai dengan warna seragam yang mereka gunakan. Mereka setia kepada pemimpin
mereka yang patriotis dan romantis. Redshirt hanya membutuhkan waktu
tiga bulan untuk menaklukkan seluruh kerajaan itu.
Cavour sangat khawatir Garibaldi dan pasukannya yang
tampak sulit dihentikan akan menyerang Roma, yang selanjutnya dapat membuat
Austria atau Prancis bergerak membantu Paus. Cavour kemudian menginvasi Negara
Kepausan (tapi bukan Roma) dan mengarahkan pasukannya ke selatan. Pasukan
Garibaldi telah menguasai Naples (Napoli), sementara Cavour dengan hati-hati
mengitari Roma dan akhirnya bertemu dengan Garibaldi.
Perjanjian dan Penyatuan Italia
Count Camillo Cavour membentuk kesepakatan rinci
dengan Garibaldi dan pasukan Redshirt-nya yang memungkinkan kerajaan
Italia bagian utara mengambil alih Sisilia, Naples, dan Negara Kepausan. Pada
Pebruari 1861, Parlemen Nasional pertama dibentuk di Turin. Sebulan kemudian,
Victor Emmanuel II diangkat menjadi raja seluruh Italia. Sementara Garibaldi
mundur dari panggung sejarah.
Dua kerajaan kecil tidak termasuk dalam kerajaan ini.
Venesia masih menjadi bagian Kekaisaran Austria, dan Roma diperintah oleh Paus
tetapi dikuasai oleh Prancis. Venesia akhirnya diserahkan kepada Italia setelah
Austria kalah dalam Perang Austria-Prusia (1866). Di Roma, Paus Pius IX tidak
bersedia berada di bawah kekuasaan kerajaan utara. Perang Prusia-Prancis (1870)
memaksa Prancis menarik pasukannya dari Roma untuk tugas lain, dan segera saja
pasukan Italia mengambil alih Roma. Roma kemudian menjadi ibukota Italia. Paus
Pius tidak mau bernegosiasi dan menganggap dirinya sebagi tawanan di Vatikan
sampai wafatnya pada 1878. Penduduk Roma menginginkan penyatuan sehingga dewan
pemerintahan Piedmont Sardinia memerintah seluruh negara yang bersatu
sepenuhnya.
0 komentar:
Post a Comment