
Ebert
wafat pada 1925 dan digantikan oleh Field Marshal Paul von Hindenberg
(1847-1934) yang saat itu seudah berusia 78 tahun. Jerman bergabung dengan Liga
Bangsa-Bangsa pada 1926. Depresi dunia terjadi pada 1930-an membawa masalah
sosial dan keuangan besar bagi Jerman.
Munculnya
Hitler dan Lahirnya Nazi
Pemilihan
presiden berikutnya diadakan pada 1932, ketika Jerman berada dalam krisis
ekonomi, dengan tingkat inflasi dan pengangguran sangat tinggi. Hindenberg
terpilih lagi sebagai presiden, dengan Adolf Hitler, pemimpin Partai Nazi—Nationalsozialitische
Deutsche Arbeiterpartei, Partai Buruh Nasional Sosialis Jerman—menempati posisi
kedua. Di tengah banyaknya intimidasi dan kekerasan yang dipicu oleh para
pengikut Hitler, Partai Nazi memenangi sebagian besar kursi di Reichstag (Parlemen Jerman). Von
Hindenberg dengan enggan menunjuk Hitler sebagai kanselir pada 1933.
Ketika
gedung Reichstag dibakar pada
Pebruari, Hitler memegang kekuasaan darurat dan memerintahkan pemilihan ulang.
Sejak April 1933, Hitler meraih kekuasaan absolut di Jerman, dan membentuk
pemerintahan satu partai. Akibatnya, Jerman memutuskan untuk menarik diri dari
Liga Bangsa-Bangsa.
Dalam
peristiwa “Night of the Long Knives”
pada Juni 1934, Hitler membunuh banyak lawan politiknya. Ketika Hindenberg
wafat di bulan Agustus, Hitler diangkat sebagai Führer (Pemimpin) Third Reich
(Imperium Jerman). Ia lalu melakukan pembalasan atas penindasan atas penghinaan
yang diterima Jerman dalam Perjanjian Versailles dan menjadikan Jerman sebagai
imperium yang kuat.
Anti-Semitisme
Menyalahkan
Yahudi dan serikat pekerja atas persoalan yang membebani Jerman, Hitler dan
Nazi pun mulai mengeksekusi mereka. Undang-Undang Nuremberg 1935 mencabut
kewarganegaraan Jerman bagi warga Yahudi dan melarang mereka menikah dengan
warga non-Yahudi. Banyak orang Yahudi dipaksa tinggal di ghetto (pemukiman kumuh) dan mengenakan bintang kuning sebagai
tanda bahwa mereka orang Yahudi.
Dalam
peristiwa Kristallnacht (‘Night of Broken Glass’) pada Nopember
1938, gerombolan Nazi menyerang property dan sinagoge orang Yahudi di seluruh
Jerman. Sekitar 30.000 orang Yahudi ditahan, yang menjadi awal pembantaian
besar-besaran kaum Yahudi di Jerman. Selama 7 tahun berikutnya, 6 juta orang
Yahudi di seluruh Eropa dibunuh sebagai bagian dari rencana Hitler untuk
memusnahkan ras Yahudi.
Ekspansi
Militer Jerman
Pada
1935, Jerman mengabaikan isi Perjanjian Versailles yang mengharuskan Jerman
melakukan pembatasan peralatan perang. Pada 1936, pasukan Jerman memasuki
Rhineland, wilayah Jerman yang telah didemiliterisasi setelah berakhirnya
Perang Dunia I. Jerman kemudian membentuk sekutu dengan fasis Italia dan
penguasa militer Jepang. Pasukan Jerman juga terlibat dalam Perang Sipil
Spanyol, di mana mereka mendukung kubu fasis yang dipimpin oleh Jenderal
Francisco Franco (1892-1975).
Penggabungan
Jerman dan Austria
Salah
satu ambisi Hitler adalah mempersatukan Jerman dan Austria. Penggabungan ini
telah dilarang oleh Perjanjian Versailles pada tahun 1919 karena Prancis dan
negara lain berpikir bahwa hal itu akan membuat Jerman sangat kuat. Meski
demikian, pada awal 1930-an, banyak penduduk Jerman dan Austria menginginkan
persatuan kedua negara. Pada tahun 1934, kudeta Nazi di Austria mengalami
kegagalan. Pada 1938, Hitler bertemu dengan Kanselir Austria, Kurt von
Schuschnigg, dan mengajukan penawaran baru. Di tengah kekacauan dan ancaman
dari pasukan Jerman atas negaranya, Schuschnigg setuju mengundurkan diri dan
digantikan oleh Artur von Seyss-Inquart (1892-1946), pemimpin Nazi Austria.
Artur meminta pasukan Jerman menduduki Austria. Hasilnya, persatuan kedua
negara, disebut Anschluss, secara
resmi diumumkan pada 13 Maret 1938.
Jerman
mengancam Eropa Tengah
Hitler
juga mengklaim sejumlah wilayah di Eropa yang banyak dihuni keturunan Jerman,
yang dulunya diserahkan ke negara lain berdasarkan Perjanjian Versailles. Salah
satu wilayah itu adalah Sudetenland di Cekoslovakia. Sebagai upaya menjaga
perdamaian di Eropa, Perjanjian Munich ditandatangani pada tahun September 1938.
Setelah penandatanganan Perjanjian Munich, Perdana Menteri Inggris, Neville
Chamberlain, mengatakan, “Saya percaya bahwa sekarang adalah masa damai”.
Perjanjian
ini memberikan wilayah Sudetenland kepada Jerman. Ini adalah bagian dari kelonggaran
yang diberikan kepada Hitler, disebut sebagai “penenteraman”. Namun, itu tidak
cukup bagi Hitler. Pada Maret 1939, pasukan Jerman menguasai seluruh wilayah
Cekoslovakia. Muncul banyak protes atas tindakan Jerman ini, tetapi tidak ada
sanksi apapun. Hitler ingin mempersatukan semua penduduk Jerman ke dalam Jerman
Raya. Ini adalah bagian terpenting dari visinya tentang Imperium Jerman Ketika
(Third Reich).
0 komentar:
Post a Comment