Abad ke-18 kerap disebut sebagai “abad revolusi”. Antara tahun 1708 dan 1835, terjadi banyak revolusi yang menentang pemerintah dan meningkatnya kekuatan penjajah di banyak bagian dunia. Beberapa revolusi berhasil, lainnya mengalami kegagalan. Revolusi politik terjadi karena orang merasa tidak puas dengan cara negeri mereka dikelola. Terjadi pula revolusi dalam bidang teknik dan industri pertanian, dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan pengobatan, dalam bidang transportasi, serta dalam bidang kesenian, terutama kesusastraan.
Di
Amerika Utara, Amerika Serikat memperoleh kemerdekaan dari pemerintah Inggris.
Namun, kemerdekaan ini menimbulkan masalah bagi penduduk pribumi Amerika.
Banyak orang Eropa datang dan menguasai semakin banyak lahan. Di Amerika
Selatan dan Tengah, berbagai daerah koloni berjuang memerdekakan diri dari
Spanyol dan Portugis. Mereka berhasil meraih kemenangan.
Di
Eropa, Prusia dan Rusia bangkit menjadi kekuatan besar di Eropa, sementara
Revolusi Perancis 1789 menandai berakhirnya monarki Perancis.
Di
Afrika, orang Fulani, Zulu, dan Buganda mendirikan kerajaan-kerajaan baru.
Sejumlah negara Afrika menyingkirkan kekuasaan Ottoman. Kerajaan Moghul di
India runtuh, sementara Inggris dan Perancis bertikai untuk menguasai negeri
ini. Cina menaklukkan Tibet, tetapi menghadapi masalah di dalam negeri. Jepang
memutuskan hubungan dengan bangsa Barat. Di Pasifik, kedatangan bangsa Eropa
mengancam cara hidup tradisional.
Asia
Selama
masa ini, India perlahan diambil alih oleh Inggris. Cina menentamg perubahan,
menjadi semakin konservatif dan menolak menerima pemikiran baru dan berhubungan
dengan orang asing. Jepang masih menyucikan diri, tetapi melakukan modernisasi
lebih cepat dibandingkan Cina. Negara-negara Asia lainnya menemukan kawan
sekaligus lawan pada bangsa Eropa, yang ikut campur dalam urusan mereka demi
mencari keuntungan bagi diri sendiri. Persaingan antara Rusia, Cina, dan
Inggris untuk mengusai Asia Tengah semakin ketat. Tradisi dan stabilitas Asia
porak poranda. Apabila penguasa Asia melawan, orang Eropa datang melalui jalur
belakang.
Eropa
Pada
abad ke-18, terbentuk kesenjangan di masyarakat Eropa. Para penguasa otokrat
yang kaya hidup di istana megah, sementara kelas menengah yang semakin memiliki
banyak uang mengembangkan cara berpikir ke depan yang baru. Masyarakat sangat
berubah. Kota berkembang, para bankir dan investor sibuk, barang-barang dan
pemikiran asing masuk. Berbagai penemuan baru memungkinkan pabrik-pabrik
membuat barang dalam jumlah besar. Selama Perang Napoleon, tatanan lama
tersingkir di banyak wilayah Eropa, sementara pemerintahan, hukum, dan bisnis
menjadi semakin kuat. Rusia memperluas wilayah ke Timur Jauh hingga mencapai
perbatasan Cina. Eropa di masa ini mendominasi dunia, terutama dari hasil
perdagangan, industri, keberanian, dan meriam. Pengaruh Eropa semakin
meningkat.
Afrika
Sekalipun
orang Eropa dan Arab menguasai beberapa wilayah jajahan di kawasan pantai,
banyak bangsa Afrika sudah semakin kuat. Namun, kekuatan mereka terutama berasal
dari perdagangan dengan orang Eropa. Beberapa suku menguasai suku lainnya, dan
beberapa diantaranya, seperti orang Zulu dan Asante, bersikap agresif terhadap
tetangganya. Perpecahan di kalangan orang Afrika memudahkan bangsa Eropa
mengadu domba satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Australia
Setelah
perjalanan Kapten James Cook, Australia dan Selandia Baru menjadi incaran
kolonisasi Inggris. Para pemukim awal mulai berdatangan pada awal abad ke-19.
Orang Maori, yang merupakan suku pejuang, melancarkan perlawanan, sementara
orang Aborogin, yang hidup sederhana, tidak berdaya dan dengan mudah
ditaklukkan.
Timur
Tengah
Pada
masa itu, Timur Tengah berada dalam keadaan lemah akibat kemerosotan Kekaisaran
Turki Ottoman. Di Afrika utara dan Mesir, Ottoman kehilangan kekuasaan. Persia
tetap stabil, hampir tidak terpengaruh oleh dunia luar.
Amerika
Utara
Abad
ke-18 menjadi saksi berdirinya Amerika Serikat dan Kanada. Perang Revolusi
Amerika pada 1780-an disebabkan oleh buruknya pemerintahan kolonial Inggris.
Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang didasarkan pada demokrasi
dan konstitusi yang semestinya, dilandasi deklarasi dan hak-hak bagi semua
orang (kecuali kaum pribumi Amerika dan budak). Sebuah deklarasi kemerdekaan
dibuat, kemudian republik baru ini melebarkan sayapnya kea rah barat, yaitu ke
Samudera Pasifik. Jumlah penduduk bertambah dengan masuknya para imigran dari
Eropa yang tercabik perang untuk mendapatkan masa depan baru. Kota-kota,
perdagangan, dan kebudayaan Amerika terbentuk serta menjadi semakin besar dan
makmur. Inggris menguasai Kanada, yang akhirnya memperoleh kewenangan lebih
besar untuk mengatur negerinya sendiri. Sementara itu, semakin banyak penduduk
pribumi Amerika berpindah ke barat. Di selatan, para budak bekerja di
perkebunan kapas dan tembakau untuk melayani keserakahan orang Eropa dan
memperkaya para pemilik perkebunan.
Amerika
Tengah dan Selatan
Perang
Napoleon di Eropa memaksa penduduk Amerika Latin untuk memikirkan diri sendiri.
Pada awal abad ke-19, muncul berbagai gerakan kemerdekaan baru melawan penjajah
Spanyol dan Portugis. Kekayaan pertambangan dan perkebunan yang dikelola budak
mengalami kemerosotan. Orang Amerika Latin harus berjuang untuk mendapatkan
tempat di dunia yang berubah cepat. Namun, gerakan kemerdekaan dipimpin oleh
para pemilik tanah, sehingga hanya sedikit menguntungkan penduduk biasa.
Penduduk pribumi sangat menderita di bawah pemerintahan orang Latin.
0 komentar:
Post a Comment